Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiga Permintaan Nyak Sandang Dipenuhi Presiden Joko Widodo

Foto : Dok Setkab

Tunjukkan Bukti Obligasi - Presiden Joko Widodo berbincang dengan Nyak Sandang, 91 tahun, dan anaknya, Maturidi, di Istana Merdeka, Rabu (21/3). Nyak Sandang adalah salah satu orang yang ikut andil menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama setelah Indonesia merdeka yaitu Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Ditemani anaknya, Maturidi (tengah), Nyak Sandang menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 kepada Presiden Jokowi untuk membeli pesawat yang akan menjadi cikal bakal maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia itu.

A   A   A   Pengaturan Font

Harapan Nyak Sandang ingin naik pesawat pertama kali dalam hidupnya dan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, akhirnya terwujud. Yang lebih membahagiakan lagi adalah tiga permintaannya dipenuhi oleh Presiden saat bertemu, Rabu (21/3) pukul 18.25 WIB.


Nyak Sandang adalah salah satu orang yang ikut andil menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama setelah Indonesia merdeka yaitu Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Ditemani dua anaknya, Maturidi dan Khaidar, Nyak Sandang menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya kepada Presiden Jokowi.


"Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi menerjemahkan Nyak Sandang yang selama berbincang dengan Presiden menggunakan bahasa Aceh.


Dalam pertemuannya dengan Kepala Negara, Nyak Sandang mengutarakan beberapa permohonan kepada Presiden. Salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak.


"Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," jawab Presiden.


Selain itu, Nyak Sandang yang berusia 91 tahun pun meminta agar dibuatkan masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Presiden pun menjawab bahwa nanti akan dikirimkan tim untuk mengecek kondisi di sana.


Permintaannya yang ketiga adalah untuk menunaikan ibadah haji. "Ingin naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua," lanjut Maturidi.


Terkait hal ini, Presiden mengatakan bahwa dirinya akan mengupayakannya dan berkoordinasi dengan Menteri Agama. Sambil menunggu kepastian keberangkatan haji, Presiden pun menawarkan untuk umroh terlebih dahulu.


"Mengingat haji kan ada antreannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama," kata Presiden.

Jual Tanah


Keikutsertaan Nyak Sandang menyumbangkan uangnya untuk membeli pesawat itu berawal kunjungan Presiden Sukarno ke tanah Aceh tahun 1948. Sukarno sengaja datang ke Aceh guna mencari dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia merdeka.


Nyak Sandang yang kala itu berusia 23 tahun bersama orang tuanya menjual sepetak tanah dan 10 gram emas. Hartanya yang dihargai 100 rupiah pun diserahkan kepada negara.


Presiden Sukarno pun menerima sumbangan dari masyarakat Aceh sebanyak 120 ribu dollar Singapura dan 20 kilogram emas murni untuk membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal Maskapai Garuda Indonesia Airways. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top