Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Seperti Negara Lain Tolak Barang dari Kremlin, Indonesia Malah Beli Minyak Mentah dari Rusia, Ini Alasannya

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertamina berencana membeli minyak mentah dari Rusia usai sanksi yang diberikan barat hingga berpotensi lebih murah. Pernyataan tersebut dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan ketika kondisi Rusia telah diberi sanksi dan berpotensi harga lebih murah karena sedang konflik dengan Ukraina.

"Di saat harga sekarang situasi geopolitik, kami melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik," kata Nicke pada saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama komisi VI DPR, Senin (28/3).

Dirinya menyebutkan Pertamina sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Bank Indonesia (BI).

"Untuk masalah ini, secara politik tidak ada masalah sepanjang perusahaan yang kami deal ini tidak terkena sanksi," kata Nicke.

Kedepannya Pertamina akan memboyong minyak dari Rusia secara business to business (B to B). Selanjutnya, minyak mentah itu akan diolah di Kilang Balongan.

Meski, dalam pembelian minyak masih menunggu revamping Kilang Balongan yang ditargetkan selesai pada Mei 2022. Kini, Kilang Balongan hanya dapat menerima minyak mentah dengan tingkat sulfur rendah seperti yang diproduksi Saudi Aramco.

"Dengan revamping ini, salah satunya yang selesai Mei 2022 Kilang Balongan, maka Balongan lebih terbuka, lebih fleksibel untuk menggunakan jenis crude apapun," kata Nicke.

Perlu diketahui, harga minyak mentah naik drastis dalam sebulan terakhir sejak perang Rusia-Ukraina. Sampai sekarang harga minyak mentah sudah tembus USD 100 per barel.

Belakangan harga minyak stabil di bawah level USD 100 per barel.

Melansir dari Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei minus 6,8 persen menjadi USD 112,48 per barel.

Akan tetapi minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April merosot 7 persen menjadi USD 105,96 per barel.

Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top