Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Semua Talasemia Bergantung pada Transfusi Darah  

Foto : ISTIMEWA

thalasemia

A   A   A   Pengaturan Font

Talassemia juga dapat dikategorikan berdasarkan jenis globin yang terpengaruh oleh mutasi genetik. Jika mutasi mempengaruhi globin alfa, maka disebut talasemia alfa. Sedangkan talasemia beta, terjadi jika mutasi terjadi pada globin beta.

"Tingkat keparahan talasemia juga dapat diklasifikasikan sebagai talasemia minor, talasemia intermedia, dan talasemia mayor. Talasemia minor adalah bentuk yang paling ringan dan biasanya tidak menimbulkan gejala atau gejala ringan," papar dr. Hastarita.

Talasemia intermedia adalah bentuk penyakit sedang yang tidak memerlukan transfusi darah secara teratur. Sedangkan talasemia mayor adalah bentuk yang paling parah dan memerlukan transfusi darah yang sering.

Menurut dr. Rita, gejala paling umum dari talasemia adalah kelelahan, kulit pucat, sesak napas, dan kulit menguning karena pemecahan sel darah merah. Anak dengan talasemia juga dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan dan kelainan bentuk tulang, terutama pada bagian wajah. Pada kasus yang parah, tubuh dapat memproduksi sel darah merah secara berlebihan, yang menyebabkan pembesaran limpa atau hati.

Diagnosis dini sangat penting bagi penderita talasemia untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan menangani gejala-gejala yang muncul secara efektif. Talasemia dapat didiagnosis melalui kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes genetik. Penting juga untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga dan mendiskusikannya dengan dokter.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top