Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Semua Talasemia Bergantung pada Transfusi Darah  

Foto : ISTIMEWA

thalasemia

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia termasuk salah satu negara yang masuk dalam sabuk talasemia. Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI) memperkirakan prevalensi penyakit itu antara 5-7 persen atau sebanyak 14 juta jiwa.

Data YTI menjelaskan 70 persen saudara kandung penyandang (ring 1) adalah pembawa sifat. Meskipun prevalensinya tinggi, masih banyak orang di Indonesia yang belum mengetahui tentang talasemia, termasuk penyebab, gejala, hingga pengobatannya.

"Talasemia bukan merupakan penyakit yang menular. Talasemia adalah kelainan pada darah yang diturunkan, jadi merupakan penyakit keturunan. Jadi bukan penyakit infeksi, atau yang ditularkan melalui virus, atau ditularkan dari jamur dan parasit," ujar Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Hastarita Lawrenti, melalui keterangan tertulis Rabu (18/5).

Ia menjelaskan bahwa penyakit ini adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh gangguan produksi globin, protein yang membantu membawa oksigen dalam sel darah merah. Ketika tubuh tidak memproduksi cukup globin, sel darah merah menjadi rapuh dan rusak, sehingga menyebabkan anemia atau kondisi tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Ada dua jenis talasemia berdasarkan kebutuhan transfusi darah, yaitu talasemia yang tidak bergantung pada transfusi dan talasemia yang bergantung pada transfusi. Talasemia yang bergantung pada transfusi lebih berat dan membutuhkan transfusi darah secara teratur untuk bertahan hidup.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top