Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Paham Revolusi Industri 4.0, Sia-sia Kalian Jadi Perwira Berpangkat Letda

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

MAGELANG - Tidak paham revolusi industri 4.0 maka sia-sia menjadi perwira remaja berpangkat Letda. Pernyataan tersebut diucapkan Paban 1/Ren Spers TNI, Kolonel Inf Edy Rochmatullah, mewakili Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI Marsda TNI Diyah Yudanardi di hadapan 164 siswa Pendidikan Pertama (Dikma) Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (PK TNI) Khusus Tenaga Kesehatan.

Mengutip keterangan Puspen TNI yang diterima Koran Jakarta, Rabu (27/1), pada hari Kamis (21/1) di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, digelar acara pembekalan bagi 164 siswa Dikma Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (PK TNI) Khusus Tenaga Kesehatan. Kolonel Edy hadir di acara itu mewakili Aspers Panglima TNI Marsda TNI Diyah Yudanardi.

Dalam pesannya, Kolonel Edy, mengatakan para perwira karir khusus tenaga kesehatan, dituntut untuk selalu mengembangkan dan menerapkan kepemimpinan lapangan yang dialogis. Interaktif dan komunikatif. Dan senantiasa hadir di tengah-tengah prajurit untuk memperkuat soliditas dan solidaritas satuan.

"Ada tiga pesan dari Bapak Aspers Panglima TNI untuk menyongsong masa depan dengan ancaman dan tantangan yang berbeda. Pertama, siswa Dikmapa Pa PK TNI Khusus Tenaga Kesehatan Calon Perwira Remaja harus melek informasi dan menguasai teknologi," katanya.

Karena,kata dia,di era digital ini, kunci di masa depan adalah harus melek teknologi,punya wawasan terbuka dan mampu menguasai serta menggunakan teknologi.

"Kalau kita tidak paham betul revolusi industri 4.0 maka sia-sia kita menjadi perwira remaja berpangkat Letda. Kita hanya terbengong-bengong dan kita akan ketinggalan oleh negara lain yang paham betul dengan revolusi industri 4.0," ujarnya.

Pesan kedua, lanjutnya, para siswa calon perwira remaja harus mampu beradaptasi memahami ancaman perubahan zaman. Karena, perubahan semakin cepat. Ancaman perubahan juga akan kian cepat..

"Dan tugas baru akan muncul lebih cepat dalam merespon ancaman. Sejalan dengan apa yang sekarang terus dibangun yaitu cyber. Kita terlambat sedikit maka ancaman di depan kita," katanya.

Dan pesan yang ketiga, kata dia, siswa Dikmapa harus selalu bersinergi sebagai sesama komponen anak bangsa. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top