Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Baru Terbarukan - Beban Subsidi di APBN karena Terlambat Diversifikasi Energi

Tidak Masuk Akal RI Impor Energi Surya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu potensi EBT yang sangat besar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kalau potensi energi Matahari itu diupayakan dalam skala besar maka suplai akan terpenuhi, bahkan surplus.

Sebelumnya, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan kalau impor PLTS itu dilakukan maka sangat tidak masuk akal dan sulit diterima dengan akal sehat. Sebab, RI punya potensi energi surya yang melimpah. Sepanjang tahun matahari bersinar di seluruh wilayah Indonesia.

"Jika sampai impor tenaga surya dilakukan, ini kebangetan. Kenapa, karena Indonesia punya sumber energi tenaga surya yang melimpah, bahkan lebih besar dari Australia," kata Esther.

Krisis Energi

Dihubungi terpisah, Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Imron Mawardi, mengatakan pemerintah perlu berkaca dari ancaman krisis harga energi menyusul konflik di Ukraina. Kebergantungan pada impor sangat berisiko karena berkaitan dengan faktor eksternal yang sulit dikontrol seperti pengaruh musim, hambatan distribusi karena masalah geopolitik dan faktor keamanan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top