Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Habis Pikir, Rusia Menyerang Ukraina Saat Dewan Keamanan PBB Melangsungkan Pertemuan Perdamaian

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Amerika Serikat dan anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) lainnya mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu karena menyerang Ukraina ketika 15 anggota badan tersebut melakukan pertemuan di New York untuk mencoba dan meredakan ketegangan yang meningkat selama berminggu-minggu.

"Pada saat yang tepat saat kami berkumpul di dewan untuk mencari perdamaian, Putin menyampaikan pesan perang dengan sangat meremehkan tanggung jawab Dewan ini. Ini adalah keadaan darurat yang parah," ujar Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield kepada dewan.

Dalam pidato di TV pemerintah Rusia, yang disiarkan bersamaan dengan pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Putin mengumumkan operasi militernya di Ukraina timur. Pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai selatannya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan dewan bahwa itu adalah "momen paling menyedihkan" dalam lebih dari lima tahun dalam pekerjaan, maka dari itu dirinya melanjutkan "Presiden Putin, atas nama kemanusiaan membawa pasukan Anda kembali ke Rusia."

"Konflik ini harus dihentikan sekarang," katanya.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia memberi tahu dewan tentang langkah Moskow selama pertemuan, membenarkannya berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, yang mencakup pertahanan diri individu atau kolektif oleh negara-negara terhadap serangan bersenjata.

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward menggambarkan langkah Rusia di Ukraina sebagai "tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan."

Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere mengatakan, "Keputusan ini, diumumkan pada saat dewan bertemu dan menunjukkan penghinaan yang dimiliki Rusia terhadap hukum internasional dan PBB."

Thomas-Greenfield menyebutkan dia akan mengajukan Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis, yang menurut de Riviere akan mengutuk "perang yang dilakukan oleh Rusia." Langkah tersebut pasti gagal karena dapat diveto oleh Rusia, tetapi itu memberi Washington dan sekutunya kesempatan untuk mencoba dan mengisolasi Moskow atas tindakannya.

Para diplomat mengatakan dewan kemungkinan akan memberikan suara sebelum akhir minggu.

"Kami percaya bahwa pintu menuju solusi damai untuk masalah Ukraina tidak sepenuhnya tertutup, dan tidak seharusnya begitu," ujar Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun kepada Dewan Keamanan saat kekerasan meningkat di Ukraina.

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengatakan Rusia baru saja menyatakan perang terhadap negaranya dan mengatakan kepada Nebenzia di akhir pertemuan dewan "Tidak ada api penyucian bagi penjahat perang. Mereka langsung masuk neraka."

Nebenzia menjawab "Kami tidak agresif terhadap rakyat Ukraina, tetapi melawan junta yang berkuasa di Kyiv."


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top