Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kontestasi Pemilihan

TGB Ingatkan Pilpres sebagai Ajang Persaudaraan

Foto : ISTIMEWA

p enjelasan tgb I Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Partai Golkar, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi (kedua kanan) ketika memberikan keterangan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (7/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak terkungkung dalam hoaks dan fitnah agama yang memecah-belah masyarakat, terutama saat pesta demokrasi 2019. TGB mengingatkan, Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) merupakan ajang kontestasi pemimpin untuk mengokohkan persatuan dan persaudaraan bangsa.

"Ini kan perhelatan demokrasi, lima tahun sekali. Tetapi bagaimana kita merawat, menjaga, dan mengokohkan jalinan persaudaraan kita, salah satu caranya kita pastikan bahwa kita sisihkan dan buang jauh-jauh, kita buang ke paling samudera yang terdalam, segala macam hoaks dan apalagi fitnah," ujarnya saat konferensi pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (7/2).

Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Partai Golkar tersebut mengatakan, Pilpres merupakan ajang untuk fastabiqul khairat, yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan. TGB menegaskan, kontestasi demokrasi bukan armagedon apalagi perang badar, tetapi merupakan ajang yang diharapkan dapat menghasilkan kepemimpinan yang baik.

"Kalau kita memaknai seperti ini, ujaran yang disampaikan ke publik pasti baik. Tetapi kalau kita memaknai ini sebagai battle field, secara alami timbul berita hoaks bahkan fitnah yang akan merusak ruang publik kita, bahkan mengancam ukhuwah kita," terangnya.

Lebih jauh lagi, TGB menerangkan, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar. Namun, ia mengingatkan jangan sampai ketidaksukaan terhadap seseorang menjadikan masyarakat tidak berlaku adil terhadap orang yang tidak disukai. Ia pun mencontohkan, boleh saja orang tidak suka dengan Presiden Jokowi, namun harus adil jika ada prestasi petahana yang bagus dan berhasil, terutama yang bermanfaat bagi umat Islam.

"Janganlah kebencian atau ketidaksenangan terhadap seseorang itu membawamu kedalam sikap ketidakadilan. Kita semua harus berbasis fakta, faktanya adalah Pak Jokowi adalah presiden yang paling banyak ke pesantren, Pak Jokowi menetapkan hari santri, Pak Jokowi memberdayakan ekonomi di tingkat pondok pesantren," paparnya.

Paparan Hoaks

Sementara itu, Anggota Tim Gerakan Tangkal Fitnah (TGF) TKN Jokowi - Ma'ruf, Hendrasmo, mengungkapkan bahwa ada 13 provinsi di Indonesia yang mendapatkan blok hitam atau sangat serius terpapar hoaks seputar agama, antara lain Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Gorontalo, dan Maluku Utara.

"Kami juga punya tim IT. Kami mendapati hoaks yang terpola itu menggunakan isu-isu yang senantiasa diulang-ulang. Pertama PKI, komunis, anti Islam, kriminalisasi ulama, Tenaga Kerja Asing (TKA), China, utang luar negeri, pengangguran, dan harga barang mahal, dan juga terkait penyelenggara Pemilu," jelasnya.tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top