Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Masyarakat

Testing dan Tracing Cegah Penularan Meluas

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes

A   A   A   Pengaturan Font

Kemampuan deteksi Indonesia dalam testing dan tracing jauh di atas anjuran WHO. Per 30 Januari jumlah orang dites 5,75 per 1.000 penduduk per pekan.

JAKARTA - Testing dan tracing mencegah penularan Covid-19 meluas. Peningkatan proses tersebut dapat mencegah adanya klaster-klaster baru. Demikian disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Selasa (1/2).

"Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Covid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus," ujarnya. Dia menambahkan, saat ini Covid-19 varian Omicron memiliki persebaran lebih cepat, namun cenderung tidak bergejala.

Siti menyebut, kemampuan deteksi Indonesia dalam testing dan tracing jauh di atas anjuran WHO. Dia menyebut, per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang dites mencapai 5,75 per 1.000 penduduk per pekan. "Angka ini jauh di atas anjuran WHO, yakni 1 per 1.000 penduduk per pekan," jelasnya.

Lebih jauh, Siti Nadia menerangkan, adanya tren kenaikan kasus disebabkan peningkatan testing dan tracing. Positivity rate mingguan terakhir sebesar 3,65 persen. Dia menekankan, sebaiknya data dilihat dalam 7 hari terakhir. Ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan, sehingga kesimpulan yang didapat lebih komprehensif.

"Jadi, jangan terfokus dengan data harian saja. Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh, sehingga memperoleh informasi yang tepat," katanya. Siti memastikan, kementerian telah menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi angka kasus dalam satu pekan terakhir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top