Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Teroris di Tengah Pandemi Covid-19

Foto : ANTARA/Mohamad Hamzah.

Personel Brimob Polri melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi persembunyian terduga teroris di kawasan perbukitan di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Minggu (8/11/2020).

A   A   A   Pengaturan Font

Selama pandemi ini, pola penyebaran baru ajaran radikalisme intoleran yang dilakukan teroris secara masif adalah lewat dunia maya atau media sosial. Mereka tahu bahwa media sosial saat ini dimanfaatkan oleh sebagai besar warga Indonesia, bahkan dunia. Di Indonesia, media sosial saat ini dimanfaatkan oleh lebih dari 120 juta warga. Pola ini cukup efektif untuk mencari kader baru, membina serta menyosialisasikan ajaran radikalisme intoleran.

Karena itu, setiap warga negara harus memiliki daya tangkal yang kuat sehingga bisa bijaksana menyaring informasi dan literatur yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Termasuk nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan ideologi Pancasila. Warga negara, khususnya para pemuda, jangan menjadikan ajaran radikalisme intoleran sebagai rujukan keagamaan. Radikalisme intoleran yang dianut oleh teroris ini tidak menerima orang yang berbeda keyakinan, serta sering juga melakukan tindakan melawan hukum.

Sejalan dengan imbauan yang disampaikan oleh Sekjen PBB dalam laporan kesebelas kepada Dewan Keamanan PBB, seluruh negara harus tetap waspada dari ancaman terorisme selama masa pandemi, khususnya dari ancaman kelompok teroris.

Setiap negara harus membuat strategi komprehensif dengan pendekatan keras dan lunak untuk mengurangi risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang, terkait dengan terorisme selama dan setelah pandemi Covid-19. ν

Komentar

Komentar
()

Top