Terobosan Kapasitas Daya dan Volume
Foto: IstimewaModel baterai yang ada saat ini menjadi kendala untuk menapaki terobosan teknologi berikutnya. Pengisian daya yang masih lama serta, kepadatan energi atau kapasitas daya yang kurang tinggi adalah dua contoh kekurangannya.
Pada Consumer Electronics Show (CES) pada 5-6 Januari 2023 di Las Vegas, AS, Enovix Corporation (Enovix), perusahaan yang bergerak pada pembuatan baterai 3D Silicon Lithium-ion generasi mendatang, mendemonstrasikan terobosan teknologi baterainya di Pepcom's Digital Experience.
"Kita berada di titik kritis di mana satu-satunya hal yang menghalangi kita dari teknologi yang mengubah dunia adalah energi untuk menyalakannya, dan sel baterai kita dirancang untuk memberikan kepadatan energi yang tinggi tanpa mengorbankan keselamatan," kata salah satu pendiri Enovix, Harrold Rust, seperti dikutip dari Global Wire.
- Baca Juga: Sezairi Telusuri Identitasnya Melalui Lagu ‘Kata’
- Baca Juga: Glitter Rilis Album Mini ‘We Are Glitter’
Peningkatan kepadatan energi mendukung aplikasi intensif komputasi elektronik konsumen pada segmen premium, seperti headset Realitas Virtual, perangkat yang dapat dikenakan, ponsel, dan platform tablet/laptop. Baterai Enovix menawarkan peningkatan bertahap dalam kepadatan energi, dengan membutuhkan ruang lebih sedikit dibandingkan baterai pada perangkat elektronik saat ini.
Selain itu, Enovix akan memiliki tampilan interaktif tentang bagaimana perusahaan memproduksi baterai generasi berikutnya, serta kemampuannya untuk menyediakan paket baterai yang optimal. Perusahaan mengklaim dapat menawarkan solusi daya yang lengkap kepada pelanggan.
"Apa yang memungkinkan peningkatan kepadatan energi ini adalah arsitektur sel 3D baru kami, yang sepenuhnya menata ulang konstruksi baterai, membuang desain luka yang berusia lebih dari seabad," kata Ashok Lahiri, Chief Technology Officer dan Co-Founder Enovix.
Enovix menemukan arsitektur 3D yang dihasilkan laser yang tepat yang menyediakan penggunaan volume baterai yang lebih efisien dan dapat menampung 100 persen anoda silikon aktif. Silikon adalah bahan yang berlimpah dan berkelanjutan yang secara teoritis dapat menyimpan ion lithium dua kali lebih banyak daripada anoda grafit, yang digunakan di sebagian besar baterai Li-ion konvensional saat ini.
- Baca Juga: Teleskop James Webb “Merusak” Kosmologi Standar
- Baca Juga: Uwais Pictures Bersiap Merilis Dua Film Laga
"Digabungkan desain sel baru kami ditambah 100 persen anoda silikon aktif dan kami yakin ini adalah kemajuan paling signifikan dalam teknologi baterai dalam hidup kami," terang Lahiri. hay/I-1
Berita Trending
- 1 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 2 Keren Terobosan Ini, Sosialisasi Bahaya Judi “Online” lewat Festival Film Pendek
- 3 Menkes Tegaskan Masyarakat Non-peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Ikut PKG
- 4 Laga Krusial PSG Kontra Manchester City
- 5 Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
Berita Terkini
- KPK Tangkap Buronan Korupsi E-KTP Paulus Tannos di Singapura
- Kejari Bengkalis Naik Tipe A, Raih Predikat WBK dan Penghargaan KPK Award Hakordia 2024
- Siap-siap, Film ‘Train to Busan’ Bakal Diputar di Netflix
- Kebakaran Baru di LA Berhasil Dijinakkan, Ancaman Lain Menghantui
- Kemendiktisaintek Beberkan Langkah Strategis Pendidikan Dokter di Indonesia