Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ternyata, Perwira Ini yang Awalnya Ditunjuk Jadi Kapolri Pertama, Tapi Gagal Karena Tak Bisa ke Jakarta, Ini Kisahnya

Foto : Istimewa

Ilustrasi kepolisian tempo dulu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ada satu kisah menarik yang dimuat dalam buku berjudul, Jangan Bosan Kritik Polisi yang ditulis Neta S Pane.Kisah menarik ini tentang penunjukan Kapolri pertama Republik Indonesia.

Seperti diketahui, sejarah mencatat Raden Said Soekanto Tjokradiatmodjo adalah Kapolri pertama di Indonesia yang kala itu disebut Kepala Djawatan Kepolisian Negara RI.

Ternyata mengutip buku yang ditulis Neta S Pane, Raden Soekanto jadi Kapolri pertama karena 'kecelakaan sejarah'. Raden Soekanto, sebenarnya bukan Kapolri yang seharusnya akan diangkat pemerintah RI yang saat itu baru seumur jagung. Ceritanya begini.

Dalam bukunya, Neta menuliskan awalnya pemerintah RI yang baru terbentuk itu, menunjuk Komisaris R Soemarto. R Soemarto saat itu bertugas di Tegal, Jawa Tengah sebagai kepala kepolisian. Tapi karena Soemarto tak kunjung muncul ke Jakarta, akhirnya Raden Soekanto yang ditetapkan sebagai Kepala Djawatan Kepolisian Negara RI.

Neta pun menceritakan kronologis ditetapkannya Raden Soekanto sebagai Kepala Djawatan Kepolisian Negara RI yang pertama. Kata Neta dalam bukunya, Raden Soekanto sendiri muncul di Jakarta secara tak sengaja. Saat itu, Soekanto adalah instruktur dengan peringkat paling senior di sekolah polisi milik Jepang di Sukabumi.

Waktu mendengar Jepang sudah kalah oleh Sekutu, Soekanto mendesak penguasa Jepang di sekolah kepolisian melimpahkan kekuasaannya pada para instruktur asal Indonesia. Tapi pihak Jepang menolak. Karena penolakannya itu, Soekanto kemudian berangkat ke Jakarta.

Di Jakarta ia bertemu dengan Mr Sartono. Di rumah Mr Sartono, ketika itu tulis Neta dalam bukunya, kebetulan sedang bertamu juga Mr Iwa Koesoema Soemantri. Mr Sartono dan Mr Iwa oleh Soekanto diminta pendapatnya.

Di luar dugaan, pada 29 September 1945, Soekanto justru dibawa menghadap Presiden Soekarno. Saat itu juga Presiden Soekarno melantik Soekanto jadi Kepala Djawatan Kepolisian Negara RI yang pertama.

Menurut Neta, belakangan diketahui R Soemarto tak bisa ke Jakarta, karena disekap pelaku kerusuhan yang kemudian dikenal dengan sebagai Peristiwa Tiga Daerah.

Soemarto sendiri lebih senior dari Soekanto, meski berpangkat sama. Diceritakan Neta, Soemarto akhirnya bisa diselamatkan. Setelah diselamatkan Soemarto ditetapkan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara RI mendampingi Soekanto.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top