Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ternyata Ini Jurus Pamungkas Pemerintah Atasi Kelangkaan Minyak Goreng: Serahkan ke Mekanisme Pasar; Menurutmu Bakal Sukses Gak?

Foto : Dok. Kemeninfo
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan kebijakan anyar itu, Airlangga berkeyakinan minyak goreng akan tersedia di pasar modern dan juga pasar tradisional. Sebelumnya, sebagaimana diketahui, harga minyak goreng kemasan diatur dengan HET. Minyak goreng kemasan premium dipatok di harga Rp14.000 per liter, dan kemasan sederhana dipatok di harga Rp 13.500 per liter.

Menurut Airlanggakebijakan itu diambil dari hasil rapat terbatas dengan melihat perkembangan ketidakpastian global. Pasalnya, belakangan ini perkembangan ketidakpastian global telah menyebabkan harga pasokan energi dan pangan naik dan langka, termasuk ketersediaan CPO untuk minyak goreng.

Selain menyerahkan ke meknisme pasar, pemerintah juga akan memberikan subsidi untuk minyak goreng curah. Namun, harga eceran tertinggi minyak goreng curah dinaikkan dari Rp11.500 menjadi Rp14 ribu per liter.
Terkait kebijakan baru minyak goreng ini, Kepolisian RI pun menyatakan siap melakukan pengawalan secara penuh."Oleh karena itu, sesuai apa yang disampaikan bapak Menko Perekonomian terkait perubahan harga minyak curah jadi Rp 14.000 untuk HET, kami dari kepolisian siap mengawal sehingga jaminan distribusi dan ketersediaan di pasar betul-betul riil di lapangan," ungkap Kapolri Listyo Sigit dalam kesempatan yang sama.

Pilihan penjualan minyak goreng mengikuti mekanisme pasar, sebelumnya datang dari berbagai kalangan. Antara lain dari Ombudsman Republik Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, juga oleh sejumlah kalangan masyarakat. Alasannya, antara lain untuk menghindari spekulasi dan munculnya para penimbun.

"Kita usulkan ke pemerintah sebenarnya harga dilepas saja, supaya nggak ada pemain tadi. Kita minta berikan BLT ke rakyat kecil, jadi rakyat kecil tertolong kalau mereka tertolong nggak akan ada masalah. Kalau yang menengah atas sih saya rasa aman-aman saja daya belinya ada," ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Suryadi Sasmitadalam konferensi pers virtual Kadin, beberapa waktu sebelumnya. (*)
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top