Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ternyata, Ini Awal Mula Jenderal Ahmad Yani Menggunakan Nama Yani di Belakang Namanya

Foto : Istimewa

Jenderal Ahmad Yani.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ahmad Yani adalah salah satu jenderal yang jadi korban penculikan sekolompok tentara pimpinan Letkol Untung Sutopo pada dini hari 1 Oktober 1965. Dalam peristiwa berdarah itu, enam jenderal diambil paksa sekelompok tentara dari rumahnya masing-masing.

Enam jenderal itu merupakan pimpinan Angkatan Darat ketika itu. JenderalAhmad Yani, saat diculik untuk kemudian ditembak di rumahnya sedang menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat atau orang nomor satu di TNI Angkatan Darat.

Jenderal pimpinan teras Angkatan Darat lainnya yang jadi korban adalah Letjen Soeprapto, Letjen S Parman, Letjen MT Haryono, Mayjen Sutoyo dan Mayjen DI Pandjaitan. Dan satu perwira menengah Angkatan Darat, Kapten Pierre Tendean juga ikut jadi korban. Ikut diculik sekelompok tentara yang menyatroni rumah Jenderal Abdul Haris Nasution.

Jenderal Abdul Haris Nasution yang saat itu menjabat sebagai Menko Hankam dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata, lolos dari penculikan. Meski kakinya sempat tertembak.

Kembali ke kisah Jenderal Ahmad Yani. Ada satu fakta menarik soal nama Ahmad Yani. Rupanya, nama Yani itu bukan nama pemberian kedua orang tuanya. Nama Yani yang disematkan di belakang nama Ahmad merupakan pemberian dari orang lain. Seorang Belanda.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top