Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 16 Okt 2017, 01:00 WIB

Terkendala Ego Sektoral Kementerian

Foto: istimewa

Pembangunan pulau-pulau kecil terluar dilakukan tanpa koordinasi perencanaan dengan baik karena masih ada ego sektoral masing-masing kementerian.

Jakarta- Pemerintah perlu menyinergikan kerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk meningkatkan program intervensi sektor perekonomian. Hal itu dimaksudkan untuk memberdayakan potensi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau kecil terluar.

"Saat ini, ada sekitar 48 pulau kecil terluar berpenduduk dari 111 pulau kecil terluar yang masih membutuhkan intervensi pembangunan ekonomi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi pemimpin dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan di pulau kecil terluar itu," kata Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Moh Abdi Suhufan, di Jakarta, Minggu (15/10).

Menurut Abdi, saat ini pembangunan pulau-pulau kecil terluar dilakukan tanpa koordinasi perencanaan yang baik karena masih ada ego sektoral masing-masing kementerian. Dengan kata lain, lanjutnya, masing-masing kementerian dinilai datang ke pulau kecil terluar dengan membawa menu pembangunan masing-masing yang seharusnya bisa disinergikan satu sama lain.

"Kemampuan mengkoordinasikan program pembangunan pulau-pulau kecil terluar oleh KKP menurun, sebab dukungan anggaran yang kurang dari ketiadaan grand strategy," katanya pula.

Padahal, berdasarkan proyeksi DFW, setiap tahun pembangunan pulau-pulau kecil terluar membutuhkan anggaran sekitar 300 miliar rupiah bagi 31 pulau berpenduduk. Dana tersebut digunakan antara lain agar para warga dapat mengembangkan usaha ekonomi produktif serta untuk membangun infrastruktur dasar.

Peneliti DFW, Subhan Usman, mengemukakan dengan melihat proporsi anggaran dan menu program yang tersedia pada 2018 terbatas maka diharapkan ada suatu perubahan yang radikal dalam cara pemerintah mengelola sumber daya laut pesisir dan pulau-pulau kecil.

"KKP perlu melakukan reorientasi perencanaan program dengan memberi penajaman pada program pengelolaan ruang laut dan mengalokasikan anggaran yang cukup," kata Subhan.

Hal tersebut, menurut dia, agar tidak terjadi gap alokasi anggaran antara program kelautan dan program perikanan di Tanah Air.

Potensi Berbeda

Sebelumnya, pengamat sektor kelautan dan perikanan, Abdul Halim, mengingatkan pengembangan enam pulau terluar yang sedang digalakkan KKP perlu melihat masing-masing potensi pulau yang ada di wilayah Nusantara.

"Masing-masing pulau memiliki potensi dan tantangan yang berbeda. Di sinilah perlu kajian sebelum kebijakan diambil," kata Abdul Halim yang juga Direktur Eksekutif Center of Maritime Studies for Humanities.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, telah bertemu dengan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang, Hiroto Izumi, di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (6/9).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan pembangunan pulau-pulau terluar dan promosi perikanan di Indonesia, menyambut peringatan 60 tahun kemitraan Indonesia-Jepang yang bakal digelar pada tahun 2018.

Ant/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.