Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ancaman Radikalisme -- Aparat Gandeng FKUB Tangkal Paham Radikal

Terduga Teroris JAD Sempat Incar Uskup Agung Merauke

Foto : Istimewa

Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri

A   A   A   Pengaturan Font

JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan terduga teroris yang ditangkap di Merauke, sempat mengincar Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi.

"Memang benar ada informasi itu namun aksi Jamaah Anshor Daulah (JAD) itu tidak berhasil dilakukan," kata Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri di Jayapura, Kamis (3/6).

Dijelaskan, aparat keamanan bertindak cepat agar meminimalisir penyebaran paham radikalisme yang dilakukan kelompok JAD di Merauke. Aparat keamanan menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Merauke membantu menangkal paham radikal yang disebarkan JAD.

"Jangan sampai paham tersebut berkembang di masyarakat terutama terhadap warga yang sudah lama ada di Merauke," kata Fakhiri seraya menambahkan FKUB diminta aktif untuk menangkal paham tersebut.

Masih Diselidiki
Densus 88 bersama Brimob Polda Papua, pada Jumat (28/5) menangkap 11 terduga teroris di sekitar Merauke, salah seorang diantaranya wanita. Saat ini penyelidikan masih terus dilakukan dan para terduga teroris diterbangkan ke Jayapura.

Para terduga teroris merupakan kelompok JAD yang terlibat aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar di bulan Januari lalu.

Irjen Fakhiri mengaku empat orang yang menjadi perekrut terduga teroris di Merauke, termasuk pasangan suami istri AP dan IK. Empat orang yang menjadi perekrut terduga teroris yang tergabung dalam JAD Papua itu yakni YK dan SW serta pasutri AP dan IK.

Mereka saat ini sudah diamankan Densus 88 dan Polda Papua di Merauke, beserta lima rekannya. Diakui, selain keempat orang yang menjadi perekrut lima rekannya yang juga diamankan yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, serta SR.

Densus 88 dan anggota Polda Papua masih terus melakukan penyelidikan agar Papua bebas dari terorisme, ucap Fakhiri seraya berharap agar masyarakat tidak perlu ketakutan yang berlebihan.

Namun, tambah Fakhiri, bila di lingkungan ada tetangga yang mencurigakan mohon menginformasikannya ke aparat keamanan karena biasanya mereka yang tergabung teroris enggan bersosialisasi dengan masyarakat. Para terduga teroris itu akan ditahan di tahanan Brimob Kotaraja, sedangkan IK ditahan terpisah di luar Mako Brimob.

Irjen Fakhiri mengakui tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Polda Papua berupaya membongkar jaringan teroris di provinsi ini. Penyelidikan hingga kini masih berlangsung karena tidak tertutup kemungkinan selain di Merauke ada juga di daerah Papua.

Menurut dia, terduga teroris dibaiat di Merauke dan diduga ada yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Makassar pada awal Januari 2021. Namun, sejauh mana keterlibatan mereka dalam aksi tersebut masih dalam penyelidikan.

Dari laporan yang diperoleh tercatat lima kasus percobaan teror bom dilakukan kelompok tersebut di sekitar Merauke, namun tidak ada yang meledak. Inisial para terduga teroris, yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK (perempuan istri dari AP) serta SR.

Operasi Densus 88 Antiteror terhadap pengungkapan dan penangkapan sejumlah terduga sel jaringan terorisme di Merauke, Papua, terus bertambah menjadi 13 orang. Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji mengakui, jumlah teroris yang ditangkap saat ini 13 orang, dan kemungkinan masih bertambah. Selain menangkap 13 orang teroris, Densus 88 juga mengamankan berbagai barang bukti.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top