Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Terdampak Isu Perang Dagang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Sentimen eksternal diperkirakan masih mendominasi penyebab depresiasi rupiah ke depan. Faktor internal, terutama kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) belum mampu mendongkrak kinerja rupiah. A nalis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan depresiasi Rupiah masih dominan dipengaruhi faktor eksternal, terutama potensi perang dagang AS dan Tiongkok.

"Dollar AS masih cenderung menguat dengan sentimen perang dagangnya," ujar Reza di Jakarta, kemarin. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (3/7) sore, ditutup melemah 60 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.397 rupiah per dollar AS. Pelaku pasar tampaknya masih terus mencermati perkembangan dari potensi terjadinya perang dagang antara AS dan Tiongkok tersebut sehingga permintaan akan mata uang safe haven masih lebih besar.

Selain itu, ada juga masalah internal Tiongkok yakni ada kemungkinan gagal bayar obligasi korporasi yang masih bisa membesar lagi, mengingat ekonomi negara itu tengah melambat. Hal tersebut diduga imbas dari perang dagang sehingga kegiatan bisnis di kedua negara terganggu. Pebisnis Tiongkok terkendala ketika mengirim barang ke AS, begitupun sebaliknya. Selain itu, pelemahan rupiah terhadap dollar AS belum mampu terangkat oleh sentimen domestik. Padahal akhir pekan lalu Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top