Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terapkan Pemasaran Digital, UMKM Kripik Tembus Pasar Amerika

Foto : Istimewa

Pelaku UMKM asal Malang, Hari Mastutik.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah UMKM asal Malang, Hari Mastutik berhasil menembus pasar Amerika Serikat (AS). Pemilik CV Arjuna 999 ini menjual keripik buah dan sayur melalui pemasaran digital. Efek usahanya yang menempus pasar luar, UMKM yang dirintis Hari bertahan di tengah hantaman pagebluk Covid-19 hingga mendulang profit 70 juta rupiah per bulan.

Hari merupakan mitra binaan Pertamina. UMK Hari termasuk salah satu dari sekian banyak mitra binaan yang naik kelas dengan mengalami peningkatan omzet, perluasan pemasaran dan perkembangan usaha lainnya.

Hari menceritakan awal memulai usaha sesaat setelah suaminya meninggal tahun 2011 lalu. "Masih harus mengasuh tiga orang anak. Iseng membuat lauk rempeyek dan mulai terpikir untuk menjualnya," ujar Mastutik di Jakarta akhir pekan lalu.

Dia menitipkan produknya ke beberapa toko oleh-oleh di sekitar rumahnya di Kota Batu Jawa Timur. Namun cara itu tidak sesuai harapannya, karena banyak toko yang tidak menerima produknya.

Tak patah arang, dia dibantu anaknya dengan memasarkan secara online melalui media sosial. Selang beberapa minggu, tiba-tiba dia mendapatkan telepon dari pembeli asal Hongkong. "Kaget, percaya tidak percaya. Saya kira orang iseng, ternyata tidak. WNI yang memiliki toko oleh-oleh khas Indonesia di Hongkong itu memberi sejumlah uang sesuai pesanan untuk dikirim ke sana," kenangnya.

Akhirnya, Hari mulai serius menekuni bisnis tersebut. Dia meminta bantuan kepada para ibu rumah tangga di sekitar rumahnya untuk ikut membantu. Kini, terdapat 15 orang pekerja yang dia berdayakan. Selain itu, Mastutik juga turut memberdayakan petani lokal dengan cara menyerap hasil produknya secara langsung.

Berkat komitmen dan ketekunannya dalam berbisnis, jangkauan pemasaran produk keripik yang kini berjumlah lebih dari 50 jenis itu telah meluas. Selain dalam negeri dan hongkong, hampir seluruh wilayah negara ASEAN telah dijajakinya. Bahkan akhir-akhir ini keripiknya telah berhasil menembus pasar Amerika Serikat.

Berkat bantuan modal dan pembinaan dari Pertamina, kapasitas produknya pun ikut meningkat tajam. Dari semula 300 ribu pcs/ bulan menjadi 500 ribu pcs setiap bulan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top