Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketegangan di Myanmar

Tentara Junta Bakar Desa-desa

Foto : MyanmarNow/Thantlang Placement Affairs Committee

Dibakar Tentara l Foto udara yang dirilis pada 3 Maret lalu memperlihatkan sisa-sisa rumah yang dibakar oleh tentara Myanmar pada 28 Februari lalu. Pasukan militer junta membakari ratusan rumah di desa-desa untuk menghancurkan perlawanan oposisi bersenjata.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Kelompok aktivis Data For Myanmar pada Kamis (14/4) menyatakan bahwa pasukan junta militer telah membakari desa-desa di Myanmar tengah untuk menghancurkan perlawanan. "Aksi junta militer itu telah mendorong perpindahan penduduk secara massal," kata kelompok aktivis itu.

Bin adalah salah satu dari ratusan desa yang sebagian atau seluruhnya dibakar oleh militer Myanmar sejak awal tahun ini. Lebih dari 5.500 bangunan diratakan saat tentara junta mencoba menekan oposisi terhadap kudeta 2021, menurut laporan media yang dikumpulkan Data For Myanmar.

Puluhan citra satelit yang dipasok oleh perusahaan Amerika Serikat, Planet Labs, dan badan antariksa NASA, menunjukkan potret desa-desa yang dibakar di bagian tengah negara itu. Foto-foto tersebut sebagian besar mengkonfirmasi laporan media lokal, menjadikannya salah satu bukti terkuat hingga saat ini bahwa militer melakukan pembakaran secara meluas untuk meningkatkan serangannya terhadap perlawanan di wilayah Sagaing tengah, di mana penduduk mengatakan ada oposisi bersenjata yang melawan junta.

Sebuah foto satelit tertanggal 7 Februari, yang dibagikan oleh Planet Labs, menunjukkan sebagian besar desa yang terbakar telah menjadi abu, dengan sekitar 100 rumah hancur. Sebelumnya, sebuah foto dari 27 November 2021 menunjukkan desa itu utuh.

"Ini adalah kampanye teror," kata Tom Andrews, utusan khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar. "Jika Anda tinggal di daerah atau desa yang menurut junta sangat mendukung oposisi, maka Anda, dalam pandangan mereka adalah musuh," imbuh dia.

"Militer dan milisi promiliter telah membakar desa-desa di Myanmar tengah hampir setiap hari sejak Desember 2021," menurut laporan dariBBC Burmadan media lokal yang dikumpulkan oleh Data For Myanmar. Serangan militer dan pembakaran permukiman telah menyebabkan perpindahan besar-besaran dengan lebih dari 52.000 orang meninggalkan rumah mereka pada pekan terakhir Februari lalu, menurut PBB.

Ganggu Panen

Pembakaran desa dan pemindahan penduduk di daerah seperti Sagaing dan Magway, di mana sebagian besar tanaman negara itu diproduksi, akan mengganggu panen, menurut Klaster Ketahanan Pangan Myanmar, sebuah badan yang mengkoordinasikan tanggapan PBB dan organisasi bantuan untuk krisis pangan.

"Pengurangan produksi di daerah-daerah seperti itu akan menyebabkan defisit pasokan makanan secara keseluruhan dan selanjutnya akan meningkatkan harga pangan yang sudah tinggi," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pekan ini.

Aksi pembakaran rumah warga baru-baru ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di jantung pusat kota yang dulunya damai, di mana sebagian besar penduduk beragama Buddha.

Selama setahun terakhir, wilayah tersebut telah menjadi lokasi pertempuran sengit antara pasukan junta dan kelompok-kelompok yang tergabung dalam Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) dan sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang digulingkan dalam kudeta. Junta telah menyatakan NUG dan PDF ilegal dan mencap mereka sebagai kelompok teroris. DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top