Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar

Tentara Bentrok dengan Pasukan Pertahanan Lokal

Foto : AFP

Senjata Rakitan l Anggota pasukan etnis Karen saat berpatroli di wilayah kekuasaannya di Negara Bagian Kayah, Myanmar, beberapa waktu lalu. Dalam pertempuran melawan tentara junta, anggota pasukan ini hanya membekali diri dengan persenjataan ringan dan senjata rakitan.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Junta yang berkuasa di Myanmar pada Jumat (10/9) mengumumkan bahwa tentaranya berhasil menewaskan beberapa anggota pasukan pertahanan lokal dalam sebuah bentrokan pada Kamis (9/9).

Berdasarkan keterangan penduduk setempat dan media lokal, bentrokan itu telah menewaskan sedikitnya 10 orang. "Pasukan junta diserang dengan persenjataan ringan dan senjata rakitan ketika mereka memasuki Desa Myin Thar di wilayah Magway barat pada Kamis," ucap juru bicara militer, Zaw Min Tun, kepada People Media yang didukung negara.

"Tentara yang sedang mencari anggota Pasukan Pertahanan Rakyat setempat, telah membunuh sejumlah pejuang dan berhasil menyita 23 pucuk senjata," imbuh Zaw Min Tun tanpa memberikan rincian pasti.

Sementara itu seorang warga Myin Thar yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa lebih dari 10 orang dari desanya ditembak dan dibunuh. "Tentara juga membakar beberapa rumah setelah bentrokan," kata dia.

Seorang penduduk desa tetangga Thar Lin mengatakan penduduk setempat melarikan diri karena pertempuran itu dan mereka sekarang berlindung di sebuah biara lokal atau di hutan.

Sementara itu kantor berita KBS pada Jumat pun melaporkan bahwa terjadi ledakan dekat sebuah pos keamanan di pinggir jalan di Kota Monywa pada Kamis. Kelompok bersenjata setempat dilaporkan mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan mengatakan mereka telah membunuh seorang tentara keamanan dan melukai dua orang lainnya.

Perlawanan Rakyat

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta militer pada Februari. Aksi protes yang menentang kudeta militer ditanggapi dengan tindakan represif hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang, menurut kelompok pemantau lokal.

Selain aksi protes, juga terjadi aksi perlawanan di beberapa daerah dimana penduduk setempat membentuk pasukan pertahanan lokal yang membekali diri dengan menggunakan senapan berburu atau senjata rakitan.

Bentrokan yang melibatkan milisi sipil dan militer sebagian besar terbatas di daerah pedesaan, tetapi pada Juni lalu sempat terjadi baku tembak di Kota Mandalay yang menewaskan sekitar enam orang.

Pada Selasa (7/9) lalu, sekitar selusin menara telekomunikasi milik militer di kawasan Sagaing, Myanmar barat daya, dihancurkan setelah pemerintah bayangan yang menentang kudeta dan menamakan diri mereka sebagai Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG) menyerukan perang defensif rakyat melawan junta.

NUG yang mengklaim bahwa mereka adalah pemerintah negara yang sah. Mereka terdiri dari anggota parlemen pembangkang yang bersembunyi atau diasingkan, banyak dari mereka berasal dari partai pemimpin terguling Aung San Suu Kyi, National League for Democracy (NLD).

Dalam akhir 2020 lalu, NLD memenangkan pemilu secara telak dan kemenangan itu ditentang oleh militer yang menuding telah terjadi kecurangan besar-besaran dalam pemilu yang berujung dengan perebutan kekuasaan pada awal Februari lalu. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top