Tensi Perang Dagang Mengendur
Sebelumnya, dalam perdagangan, Rabu (11/9) sore, nilai rupiah yang ditransaksikan dalam perdagangan antarbank di Jakarta ditutup melemah tujuh poin dari hari sebelumnya menjadi 14.060 per dollar AS.
Menurut Ariston, itikad baik antara AS dan Tiongkok untuk duduk bersama seharusnya bisa menjadi pendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS. "Namun, perhatian pasar beralih terhadap kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS sehingga membuat rupiah menjadi tertekan," ujarnya kepada Koran Jakarta, Rabu (11/9).
Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia, seperti rupee India, yuan Tiongkok, peso Philiphina, ringgit Malaysia, dan yen Jepang melemah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan, Rabu (11/9).
uyo/E-10
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya