Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Intensifikasi Pertanian - Pemerintah Alokasikan Lebih dari 9 Juta Ton pada 2023

Lonjakan Permintaan Pupuk Subsidi Perlu Diantisipasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Masalah kelangkaan pupuk subsidi terus berulang ketika akan mendekati musim tanam sehingga membuat petani makin terbebani.

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan stok pupuk bersubsidi tahun ini sudah sesuai permintaan. Hal ini untuk membantah informasi terkait kelangkaan pupuk di masa tanam tahun ini.

Namun, cukup atau tidaknya kuota pupuk subsidi sebesar sembilan juta ton tahun ini belum bisa dipastikan pada beberapa bulan awal ini. Sebab, dinamika di lapangan belum terlihat atau belum adanya permintaan yang tinggi pada pupuk.

Pemerhati Pertanian, Said Abdullah, mengingatkan stok pupuk subsidi cukup itu baru tergambar pada saat tanam gadu beberapa bulan ke depan. "Jika betul stok meningkat harusnya tidak ada gejolak pupuk di tingkat petani," tandas Said pada Koran Jakarta, Selasa (21/2).

Terkait informasi kelangkaan pupuk ini, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyayangkan selalu munculnya isu tersebut. "Selalu saja masalah pupuk dibilang kurang, langka. Tapi kalau dicek, misalnya ada 100 desa, lalu ada satu desa atau satu dusun yang mempersoalkan, jangan dianggap semua dong," ucap Mentan.

Kendati demikian, Kementan tetap mengakomodasi terkait informasi pupuk tersebut, dan segera di tindaklanjuti apakah benar mengalami kekurangan atau ada permainan. "Tetapi (informasi kelangkaan) itu menjadi pesan buat saya. Kalau ada yang begitu di mana? Kalau ada agen main-main laporkan sama saya, saya berhentikan," tegasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top