Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tempat untuk Mereka yang Rindu Masa Kecil

Foto : koran jakarta/ eko s. putro
A   A   A   Pengaturan Font

Koordinator panitia pameran Kembara Gembira: Ayo Dolan, Ayo Cerita sekaligus Kepala Seksi Bimbingan, Informasi, dan Preparasi Museum Sonobudoyo, Budi Husada, mengatakan bahwa meski pameran mengusung konsep dunia anak-anak, namun sebenarnya pameran tersebut bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Kepada anak-anak dan remaja, Budi berharap adanya pameran itu setidaknya bisa mengenalkan permainan-permainan tradisional masa lampau kepada mereka yang sejak lahir sudah akrab dengan dunia digital.
Bagaimanapun, permainan tradisional memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan anak. Karena selain menuntut keterampilan, permainan tradisional juga menghadirkan interaksi sosial dengan orang lain, baik teman bermain atau saudara.
"Kalau permainan sekarang kan anak tidak kenal dengan lawan mainnya, tidak berinteraksi langsung," papar Budi Husada.
Selain berbagai macam permainan tradisional, pameran Kembara Gembira: Ayo Dolan, Ayo Cerita juga menampilkan sejumlah alat-alat ritual seperti mitoni. Mitoni, merupakan ritual yang dilakukan dalam tradisi Jawa ketika seorang anak baru berusia 7 bulan di dalam kandungan.
Masyarakat Jawa percaya, jika seorang anak sudah didekatkan dengan sebuah tradisi, secara tidak langsung mereka juga akan terpengaruh tradisi tersebut. Apalagi ritual mitoni ini biasanya juga diikuti oleh anak-anak sekitar, sehingga selain bertujuan untuk mendoakan keselamatan janin dan ibunya. Selain itu, mitoni juga menjadi wadah untuk mengenalkan anak-anak pada budayanya.
"Yang namanya permainan anak di masa lalu terutama dalam tradisi Jawa itu juga selalu dipengaruhi oleh keragaman budaya yang ada," ujar Budi.
Bagi orang dewasa, pameran ini hadir sebagai media untuk bernostalgia, mengingat lagi masa anak-anak mereka yang menyenangkan. Karena zaman sudah berubah, Budi juga mengakui bahwa bukan perkara gampang untuk mengajak anak-anak sekarang memainkan permainan tradisional lagi. Tapi paling tidak, jika ada orangtua yang datang bersama anaknya, mereka bisa memberikan wacana kepada anak-anak mereka tentang mainan mereka di masa lampau.
"Paling tidak orangtua bisa cerita ke anak-anak mereka, 'papa dulu mainannya kayak gini ini, le, nduk'. Jadi anak-anak paling tidak bisa memperoleh gambaran masa lalu orang tuanya bagaimana," ujar dia.
Pameran Kembara Gembira: Ayo Dolan, Ayo Cerita ini berlangsung sejak 2 Juni lalu hingga 31 Juni mendatang. Meskipun nantinya pameran ini sudah selesai, namun Museum Sonobudoyo akan tetap membuka pameran serupa di ruang pameran tetap untuk mengakomodasi para orangtua yang ingin mengenalkan tradisi dan budaya kepada anak-anak mereka. YK/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top