Teleskop Radio Baru Tiongkok Mulai Beroperasi untukEksplorasi Antariksa
Teleskop radio dengan antena berdiameter 40 meter di Xigaze di Daerah Otonomi Xizang, Tiongkok barat daya pada 23 Desember 2024.
Foto: ANTARA/XinhuaShanghai- Dua teleskop radio dengan antena berdiameter 40 meter, satu terletak di Tiongkok timur laut dan satu lagi di Tiongkok barat daya, mulai beroperasi pada Jumat (27/12). Kedua teleskop tersebut akan membantu eksplorasi antariksa dalam (deep space) dan mengungkap berbagai misteri kosmis.
Kedua teleskop ini dibangun oleh Observatorium Astronomi Shanghai (Shanghai Astronomical Observatory/SHAO), yang dinaungi oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences/CAS), di area Gunung Changbai di Provinsi Jilin, Tiongkok timur laut, dan di Shigatse di Daerah Otonom Xizang, Tiongkok barat daya.
Menyusul pengoperasian dua teleskop baru tersebut, jaringan Very-Long-Baseline Interferometry (VLBI) di Tiongkok kini mencakup satu pusat kendali di Shanghai serta enam stasiun di Shanghai, Urumqi, Kunming, Gunung Changbai, dan Shigatse, demikian menurut SHAO.
VLBI merupakan teknologi interferometri radio yang dapat digunakan untuk mendapatkan citra radio yang halus dan posisi tepat dari objek-objek kosmis. Selain itu, teknologi itu mampu mencapai penentuan posisi berpresisi tinggi untuk eksplorasi antariksa dalam.
Berbeda dengan teknik konvensional, teknik VLBI dapat menggabungkan sinyal pengamatan dari teleskop-teleskop yang berbeda untuk diproses bersama. Dengan kata lain, VLBI merupakan "teleskop virtual" dengan ukuran yang sama dengan jarak maksimum antarteleskop, jelas para ilmuwan.
Dengan dua teleskop baru ini, jarak maksimum baseline jaringan VLBI Tiongkok, atau "apertur efektif teleskop virtual" telah diperpanjang dari sekitar 3.200 kilometer menjadi sekitar 3.800 kilometer, kata Shen Zhiqiang, kepala SHAO.
Alhasil, area langit yang dapat diamati dari jaringan VLBI yang ditingkatkan di Tiongkok itu dapat diperluas hingga 25 persen, dan resolusi sudut pada X-band dapat ditingkatkan hingga 18 persen, papar Shen.
Jaringan VLBI Tiongkok mendukung misi eksplorasi Bulan dari Chang'e-1 hingga Chang'e-6 dan misi Mars Tianwen-1, memberikan informasi pengukuran berpresisi tinggi tentang orbit dan posisi wahana antariksa.
Jaringan VLBI Tiongkok dengan enam stasiun akan memungkinkan pengukuran simultan dan pelacakan fleksibel beberapa target di berbagai area langit, sehingga memberikan dukungan yang lebih kuat bagi misi eksplorasi Bulan dan antariksa dalam di masa depan, kata Shen.
Pada upacara peluncuran kedua teleskop tersebut pada Jumat, Wakil Presiden CAS Ding Chibiao menekankan peran penting dari infrastruktur ilmu pengetahuan-teknologi (iptek) utama dalam mendukung inovasi, dan menyerukan peningkatan keterbukaan dan sharing fasilitas iptek.
Ye Shuhua, seorang akademisi CAS, mengatakan bahwa kedua teleskop baru ini akan memainkan peran penting dalam eksplorasi Bulan di masa depan, serta misi antariksa dalam untuk mengeksplorasi asteroid, Mars, Jupiter, dan benda-benda angkasa lainnya.
Pembangunan kedua teleskop tersebut, yang dimulai pada September 2023, menghadapi banyak tantangan. Satu teleskop dibangun pada ketinggian 4.100 meter, sementara yang lainnya terletak di daerah yang sangat dingin di mana suhu saat musim dingin dapat turun hingga di bawah minus 20 derajat Celsius, ungkap Shen.
Kedua teleskop tersebut akan meningkatkan kemampuan Tiongkok dalam penelitian astronomi radio dan mendorong kajian astronomi mutakhir seperti lubang hitam supermasif, objek astrofisika padat dengan variabilitas yang cepat, mitra elektromagnetik dari gelombang gravitasi dan dinamika galaksi, imbuh Shen.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS
Berita Terkini
- Mensos Sebut Efisiensi Anggaran Jadi Momentum untuk Berhemat
- Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- Deflasi pada Januari, Sinyal Daya Beli Masyarakat Melemah?
- Picu Polemik Meluas, Kebijakan Elpiji 3 Kg Perlu Dikaji Matang
- Calo Perdagangan Orang Masih Berkeliaran, Keberangkatan 7 CPMI Ilegal Digagalkan