Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERADA

Teladan Pengorbanan Yesus untuk Umat Manusia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

esus juga mengampuni orangorang yang telah habis-habisan menyakiti-Nya. Dia masih juga membuka pertobatan dan di puncak penderitaan di kayu salib, Dia berserah total kepada Bapa-Nya. Pengorbanan Yesus dalam penderitaan menjadi parameter kekristenan. Siapa pun yang tidak sanggup menahan kayu salib atau penderitaan hidup, tidak layak mengikuti Yesus.

Ini secara gamblang Yesus jelaskan dalam Mrk 8:34 "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku." Pernyataan Yesus ini mengandung pengertian, di mana setiap penderitaan adalah bukti setiap manusia, sehebat apa pun, terbatas, sehingga membutuhkan Tuhan.

Penderitaan juga tolok ukur sebuah kesejatian beriman, berteman, bekerja, dan sebagainya. Saat penderitaan datang, Tuhan senantiasa menolong lewat beragam cara. Sensitifitas memahami pertolongan Tuhan penting dimiliki agar tidak mudah ingkar saat penderitaan hilang. Lukas 17:11-19 mengisahkan 10 penderita kusta yang disembuhkan Yesus.

Tapi, hanya satu orang yang kembali untuk berterima kasih. Sembilan lainnya tidak datang. Mereka ingkar, bahkan mengomel karena menganggap Yesus tidak menyembuhkan kustanya. Sembilan yang ingkar tidak sensitif memahami bentuk pertolongan Tuhan. Mereka tidak menyadari ketika Yesus memandang mereka adalah bentuk pertolongan-Nya menyembuhkan kusta di tubuh mereka.

"Tindakan memandang, meski seolah tidak terlalu tampak, sebenarnya sebuah tindakan Tuhan yang luar biasa," (hlm 52). Menurut buku, setiap orang yang menderita memang sangat ingin pulih. Kondisi demikian membuat mereka segera melihat pertolongan seketika. Misalnya, dalam kondisi miskin mengharapkan harta, pikiran mereka ingin Tuhan mendatangkan pundi uanguang langsung dari langit.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top