Teknologi Tetris Membuka Jalan untuk Mendiagnosis Kanker Lebih Cepat
Para peneliti NUS yang mengembangkan Tetris, sebuah teknologi baru yang memetakan berbagai interaksi protein.
SINGAPURA - Penggunaan Deoxyribonucleic Acid ( DNA) diketahui dapat membantu menyatukan berbagai bagian untuk teknologi baru yang dapat berarti diagnosis berbagai kanker yang lebih cepat dan akurat, serta terapi yang lebih terarah.
Para peneliti dari Institut Inovasi dan Teknologi Kesehatan National University of Singapore (NUS) atau NUS Institute for Health Innovation and Technology (iHealthtech) baru-baru ini telah mengembangkan teknologi yang memetakan interaksi protein kompleks dalam sel tumor.
Dikutip dari The Straits Times, hal ini memungkinkan ketepatan yang lebih tinggi dalam diagnosis dengan memungkinkan subtipe kanker yang akurat, serta mengidentifikasi bentuk penyakit yang agresif, hanya dalam beberapa jam.
Menurut Laporan Tahunan Registri Kanker Singapura 2021, kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di Singapura, yang bertanggung jawab atas sekitar satu dari empat kematian. Lebih dari 84.000 kasus dilaporkan di sini antara tahun 2017 dan 2021.
Diyakini sebagai yang pertama dalam jenisnya, teknologi tersebut dijuluki Tandem Elongation of Templated DNA Repeats for Analysis of Interacting Proteins (Tetris), dapat mengarah pada terapi yang lebih terarah dengan mengidentifikasi protein dan interaksi spesifik yang berkontribusi terhadap pertumbuhan kanker.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya