Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teknologi Industri 4.0 Kunci Ketahanan Produktivitas

Foto : Istimewa

Ilustrasi pengembangan teknologi industri.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Teknologi industri 4.0 bersama dengan sumber daya manusia yang mumpuni menjadi kunci dalam ketahanan industri dari dampak pandemi Covid-19. Dengan teknologi kunci berupa kecerdasan buatan (AI), realitas maya (VR), dan realitas tertambah (AR), dapat mengurangi risiko penularan, sehingga produktivitas tetap terjaga.

"Kami mengajak perusahaan-perusahaan memanfaatkan teknologi industri 4.0 guna mengevaluasi proses bisnis mereka, meningkatkan keterampilan pekerja mereka dan membekalinya dengan keahlian yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi," ujar Chief Executive (Markets), Constellar Holdings, Chua Wee Phong dalam keterangan tertulis Senin (8/11).

Ia menambahkan, pameran Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP) ke-4 yang kembali digelar dari 22 hingga 24 November 2021 dalam format hibrida, dirancang untuk menjadi platform industri di kawasan. Selain itu pameran ini berperan dalam mengeksplorasi solusi inovatif, memperluas jaringan kemitraan, dan membangun gudang alat serta pengembangan kemampuan berbasis teknologi industri 4.0.

"Implementasi dan perluasan produksi yang berkesinambungan dalam industri 4.0 menjadi komponen yang semakin penting dalam pengembangan produksi. Kawasan Asia Pasifik dengan cepat berkembang menjadi hub bagi perusahaan teknologi yang terkait dengan Industri 4.0," ujar dia.

Chief Executive Deutsche Messe, Jochen Köckler mengatakan ITAP ke-4, fokus pada SDM dan teknologi industri 4.0 adalah hasil dari pengamatan mendalam terhadap negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. "Negara-negara ini memiliki sentimen kuat seputar tantangan tenaga kerja yang timbul akibat protokol jaga jarak," ujar dia.

Perusahaan perlu menciptakan kenormalan dengan menyesuaikan pola kerja dan proses produksi. "Hal ini akan menjadi kekuatan pendorong penggunaan teknologi industri 4.0 secara sistematis pada semua dimensi untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan," ujar Wakil Ketua (Manufacturing Automation and Robot Center) Thai-German Institute, Siriwat Waiyanit.

CEO CREST Malaysia Jaffri Ibrahim memaparkan, adopsi teknologi industri 4.0 memungkinkan pemulihan bisnis dan sektoral, bagi pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan bangsa. Selain itu teknologi tersebut berguna dalam mencapai ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

"CREST bekerjasama dengan pemerintah, pelaku industri, dan berbagai universitas di seluruh Malaysia untuk mengembangkan teknologi Industri 4.0, seperti virtual manufacturing flow dan predictive maintenance dengan augmented reality, dan sebagainya," ungkapnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top