Tekanan Inflasi dalam Satu-Dua Bulan ke Depan Masih Kuat
YB. SUHARTOKO Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta - Namun, lagi-lagi sering kali terjadi keterlambatan mengantisipasi kenaikan permintaan dengan meningkatkan penawaran pangan agar kenaikan harga tidak besar.
Ke depan, situasi seperti itu seharusnya tidak harus terulang. Paling tidak pemerintah harus mengantisipasi kenaikan sisi permintaan dan penurunan penawaran pangan dalam waktu yang bersamaan dengan memperhatikan ketika Hari Raya Lebaran terjadi bersamaan dengan musim hujan atau kemarau berkepanjangan.
Direktur Celios, Bhima Yudisthira, mengatakan konsumsi selama Ramadan-Lebaran tertahan naiknya harga pangan yang terlalu tinggi.
"Inflasi bahan makanan memang biasa terjadi karena ada lonjakan permintaan musiman, tetapi untuk Ramadan tahun ini lonjakan harga lebih disebabkan faktor pasokan," katanya.
Persoalan itu, kata Bhima, serius karena beban bagi pekerja terutama di pertanian dan sektor informal menjadi double.
"Mereka tidak dapat Tunjangan Hari Raya (THR) sementara harga kebutuhan pokok yang naik berisiko menimbulkan penurunan daya beli," ungkap Bhima.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya