Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Tekanan Eksternal Dominan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih tertekan pada awal pekan ini. Tekanan eksternal terhadap rupiah diprediksikan masih kuat karena pelaku pasar menilai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih tetap agresif dalam operasi moneternya.

Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Puteri, menilai tekanan kebijakan The Fed yang tetap hawkish masih menopang daya tarik aset dollar AS. Adapun The Fed menyatakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya dalam FOMC mendatang sebagai respons inflasi tinggi.

Karena itu, Reny memproyeksikan kurs rupiah yang diperdagangan di pasar uang antarbank, Senin (5/9), berada di kisaran 14.850-14.935 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (2/9), ditutup melemah menjelang rilis data pengangguran dan tenaga kerja di Amerika Serikat. Rupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,09 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.896 rupiah per dollar AS.

"Hari ini rupiah memang cenderung melemah, tapi masih di bawah 14.900 rupiah karena pasar masih menunggu rilis data pengangguran di AS," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya, saat dihubungi di Jakarta.

Menurut Rully, data pengangguran Negeri Paman Sam akan berpengaruh kepada keputusan The Fed pada September ini.

Sementara itu, prospek kenaikan suku bunga The Fed tetap terjaga setelah adanya pernyataan yang cenderung hawkish dari beberapa pejabat bank sentral akhir-akhir ini dan data ekonomi AS yang cenderung solid. Pernyataan hawkish terbaru dari pejabat Fed datang dari Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic yang mengatakan bahwa inflasi saat ini masih jauh dari target 2 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top