Tekanan dari Internal Berlanjut

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan melemah, hari ini (24/8), melanjutkan pelemahan dari sehari sebelumnya. Meski demikian, pelemahan rupiah dalam beberapa waktu ke depan diperkirakan tak terlalu dalam. Respons negatif pelaku pasar uang terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7 day RR) masih berlanjut.

Tak hanya itu, dari internal, penguatan dollar AS juga berlanjut menyusul pidato positif Gubernur The Fed Janet Yellen mengenai kondisi keuangan Amerik Serikat (AS), semakin menekan rupiah. Meski demikian, Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova di Jakarta, kemarin, meyakini kondisi ekonomi nasional yang cukup kondusif akan memberi efek positif bagi rupiah sehingga pelemahannya tidak terlalu dalam.

Apalagi, Bank Indonesia terus berkomitmen untuk terus menjaga stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya. "Dalam jangka panjang, rupiah masih berada dalam tren penguatan sehingga pelemahan secara harian bersifat jangka pendek," katanya. Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan di pasar uang antarbank di Jakarta, Rabu (23/8) sore, melemah 19 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.359 rupiah per dollar AS.

mad/Ant/E-10