Tekan Defisit Transaksi Berjalan dengan Reindustrialisasi
"Jadi di Tiongkok, meskipun penduduknya terbesar di dunia dan pasti konsumsinya besar, namun ternyata kontribusi dari investasi masih jauh lebih besar lagi. Nah, di kita investasi susah sekali digenjot sehingga defisit melebar," tutur dia.
Kendala Investasi
Eko juga mengatakan One Stop Service yang belum terintegrasi antara pusat dan daerah terutama tata ruang wilayah yang belum final, dan sumber-sumber likuiditas sektor keuangan cenderung masuk ke kegiatan ekonomi jangka pendek seiring dengan laju pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih rendah dari laju kredit. Artinya, aliran kredit ke investasi jangka panjang, seperti pendirian pabrik, sulit diharapkan naik.
"Pemerintah mesti serius menghilangkan hambatan investasi di daerah. Sebagian besar keluhan investasi berkaitan dengan kendala di daerah. Selain itu, menyangkut aspek ketenagakerjaan, baik ketersediaan tenaga kerja yang memiliki skill memadai, dan kepastian pengupahan," papar Eko.
Adapun di sisi sektoral, lanjut dia, target laju industri pengolahan di tahun depan sebesar 5,0-5,5 persen juga akan menjadi tantangan. Sebab, selama 2018 industri pengolahan tumbuh flat di 4,3 persen. YK/Ant/WP
Komentar
()Muat lainnya