Tekan Defisit Transaksi Berjalan dengan Reindustrialisasi
Menurut Presiden, masalah defisit transaksi berjalan mesti menjadi perhatian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan asosiasi lainnya.
"Kuncinya hanya dua, yakni peningkatan ekspor dan kedua investasi yang harus meningkat," ujar Jokowi, di acara silaturahmi nasional dan buka puasa bersama Hipmi, di Jakarta, Minggu (26/5).
Menanggapi hal itu, Eko menggarisbawahi capaian investasi selama era Presiden Jokowi yang belum mampu tumbuh sesuai target 7 persen. Sementara itu, pada skenario pertumbuhan 2020, pemerintah menghendaki Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi mampu tumbuh 7,0-7,4 persen. Ini jelas sulit dicapai kalau tidak ada perubahan struktural.
"Negara-negara dengan jumlah penduduk besar memang porsi konsumsi yang salah satunya ditopang oleh impor, juga akan besar. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah jika laju komponen lain seperti ekspor dan investasi lebih kencang dari konsumsi," jelas dia.
Eko menilai Tiongkok adalah contoh ideal, dengan komposisi PDB 2017 terdiri atas 39,1 persen konsumsi rumah tangga, sekitar 14,6 persen konsumsi pemerintah, 43,3 persen investasi, 19,6 persen ekspor, dan -17,7 persen impor.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya