
Tegang, Kisah Evakuasi Jenazah Perawat Korban Kekejaman KKB di Tengah Hujan Peluru
Tim evakuasi gabungan TNI dari Yonif RK 751/VJS , Yonif 403/WP dan Polsek Kiwirok berhasil mengangkat jenazah Suster Gabriela Maelani korban kekejaman KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo Alipki Taplo.
Foto: IstimewaJAKARTA - Ini kisah menegangkan saat para prajurit TNI dan Polri melakukan proses evakuasi jenazah seorang perawat dari dasar jurang. Saat proses evakuasi berlangsung, para prajurit TNI dan Polri, sempat ditembaki anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari seberang jurang yang jadi lokasi jenazah.
Maka para prajurit TNI dan Polri yang terlibat dalam proses evakuasi itu tak tinggal diam. Mereka pun, langsung memberi balasan. Tak berapa lama, serangan itu berhenti. Hingga kemudian proses evakuasi bisa kembali dilanjutkan.
"Selama proses evakuasi, tim mendapatkan gangguan tembakan dari KSTP. Penembakan dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah suster Gabriela ditemukan. Gangguan ini dapat diatasi oleh prajurit TNI, sehingga jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan disemayamkan di Koramil Kiwirok," kata Danrem 172/PWY, Brigjen Izak Pangemanan seperti dikutip dari keterangan tertulis Penerangan Korem 172/PWY yang diterima Koran Jakarta, Selasa (21/9).
Menurut Brigjen Izak, pasukan yang dikerahkan dan terlibat dalam proses evakuasi jenazah seorang perawat korban kekejaman KKB, merupakan pasukan gabungan dari Yonif RK 751/VJS , Yonif 403/WP dan Polsek Kiwirok.
"Evakuasi jenazah Suster Gabriela Maelani (22) korban kekejaman Kelompok Separatis Papua (KSTP) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo akhirnya berhasil dilakukan oleh TNI dan Polri pada hari Jumat (17/9)," kata Brigjen Izak.
Jenderal bintang satu Kopassus ini juga mengungkapkan, bahwa sebelumnya pada Rabu (15/9), aparat TNI-Polri berhasil menemukan jenazah Suster Gabriela Maelani bersama rekannya suster Kristina Sampe Tonapa. suster Kristina Sampe Tonapa sendiri selamat dari kejaran KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo Alipki Taplo.
"Pada hari Kamis kemarin, Kristina Sampe berhasil dievakuasi. Sementara evakuasi jenazah Suster Gabriela Maelani belum bisa dilakukan dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Tapi kemudian pada hari Jumat, evakuasi bisa dilakukan," katanya.
Kata Brigjen Izak, Tim evakuasi gabungan TNI dari Yonif RK 751/VJS, Yonif 403/WP dan Polsek Kiwirok itu membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengangkat jenazah. Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter membuat tim yang bertugas mengalami kesulitan.
"Namun hal tersebut tidak menjadikan halangan dan menurunkan semangat untuk segera melaksanakan evakuasi terhadap korban. Pada pukul 16.30 WIT jenazah korban berhasil diangkat dan diamankan di Pos Koramil Kiwirok. Perlu diketahui, helikopter TNI jenis Caracal juga telah berhasil mengevakuasi 9 tenaga kesehatan dari Kiwirok ke Jayapura serta telah mendapatkan perawatan dan pengobatan," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Milan dan Bologna Berebut Posisi Empat Besar
- 2 Harga Cabai Makin Pedas Saja Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Intervensi Pasar Biar Masyarakat Tak Terbebani
- 3 Perbankan, Pionir Dalam Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
- 4 Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kementerian LH Gelar Aksi Bersih Hutan Bakau Muaragembong Bekasi
- 5 Digitalisasi dan Kolaborasi, Kanal Pupuk Indonesia Lebih Dekat Dengan Petani
Berita Terkini
-
Pabrik Tekstil Sritex Resmi Tutup per 1 Maret 2025, Ribuan Karyawan Di-PHK
-
Guardiola Tak Mau Manchester City Bernasib Sama dengan Liverpool
-
Hari Pertama Puasa Ramadan, Samsat Keliling Ada di 9 Wilayah Jadetabek
-
Layanan SIM Keliling Tetap Buka di Hari Pertama Ramadan, Cek Lokasinya
-
Bayern Muenchen Kokoh di Puncak Klasemen Usai Tekuk VfB Stuttgart