Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Masyarakat

TBC di Kabupaten Bogor Tertinggi di Jawa Barat

Foto : ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

LAKUKAN PEMERIKSAAN I Seorang petugas medis bersiap melakukan pemeriksaan ke pasien TBC.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengambil sikap setelah dinyatakan sebagai penyumbang kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi di Jawa Barat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Wakil Supervisor TBC Dinkes Kabupaten Bogor Aan Setiawan menyebutkan bahwa pihaknya terus berupaya menggali data-data pasien agar semua dapat terjangkau hingga program pengentasan TBC dapat berjalan tepat sasaran, efektif dan efisien.

Dari data Kemenkes yang mencatat terdapat 15.074 orang terjangkit TBC pada 2021 di Kabupaten Bogor, Dinkes setempat baru menemukan sekitar 80 persen dari total kasus. Pasalnya, tidak semua fasilitas kesehatan melaporkan adanya pasien TBC.

"Iya tidak semua. Seperti dokter, praktik swasta yang menangani pasien TBC, tidak semua melapor ke kami," kata Aan di Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin.

Aan menerangkan bahwa salah satu cara yang dilakukan dinkes yakni menjalankan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu Directly Observed Treatment Strategy (DOTS), dengan cara mengamati langsung pasien terduga TBC.

Lakukan Pendataan

Dalam hal ini tim TBC dari dinkes melakukan pencatatan dan observasi secara langsung ke terduga pasien. Peran komunitas non-pemerintah pun, menurutnya, diperlukan dalam hal ini. Mengingat SDM yang terbatas.

Salah satu turunan dari strategi tersebut yaitu dengan meningkatkan peran komunitas, mitra dan multisektor lainnya, berupa sosialisasi dan pendampingan tentang TBC di masyarakat, yang dilakukan oleh kader-kader TBC terlatih.

Aan mengatakan, pada perayaan Hari Tuberkulosis Dunia yang jatuh pada 24 Maret 2022, hal ini menjadi semangat baru bagi para kader TBC untuk terus bekerja dalam rangka menanggulangi penyebaran TBC.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa setiap jam ada sekitar 11 orang di Indonesia meninggal akibat tuberkolosis (TB). "Hitung-hitungan kami sekitar 93.000 orang meninggal setiap tahun. Kalau dihitung jam, sekitar 11 orang meninggal per jam," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Didik Budijanto dalam peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, lanjut dia, penanganan yang cepat dan efektif sangat penting dilakukan untuk mengatasi TB. "Penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai sembuh, merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TB di masyarakat," katanya.

Pada 2021, ia menyampaikan penemuan kasus TB, baik terkonfirmasi dan diobati, mengalami peningkatan.

Pada 2021, disampaikan, kasus terkonfirmasi TBC sebanyak 473.006 orang, sedangkan kasus TB diobati sebanyak 402.502 orang.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top