Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 07 Jan 2025, 13:12 WIB

Tayang 9 Januari 2025, Film Horor Almarhum Ungkap Teror Mistik di Balik Mitos Selasa Kliwon

Foto: Unlimited Production

JAKARTA – Film horor Almarhum mulai tayang di layar lebar seluruh Indonesia mulai 9 Januari 2025. Film ini hasil kolaborasi Unlimited Production dengan Light House, A&Z Films, dan DAP. 

Almarhum mengangkat kepercayaan masyarakat Jawa bahwa Selasa Kliwon adalah hari yang membawa sial, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan seseorang yang meninggal di hari tersebut. Arwah mereka diyakini sulit mencapai alam baka, gentayangan, bahkan bisa “mengajak” anggota keluarga lainnya untuk ikut menjadi tumbal. 

Almarhum dibuka dengan kematian tragis Pak Mulwanto (Rukman Rosadi) di Selasa Kliwon yang memulai serangkaian peristiwa menyeramkan bagi keluarganya. Wisesa (Dimas Aditya), anak sulung yang seorang dokter, menolak ritual tradisional untuk menangkal petaka, sementara ibunya, Rahmi (Nova Eliza), beserta Nuri (Safira Ratu Sofya) dan Yanda (Alzi Markers), saudara-saudaranya, mulai mengalami kejadian aneh yang mengancam keselamatan mereka. Ketika batas antara mitos dan kenyataan mulai kabur, mereka harus menggali kebenaran di balik kutukan Selasa Kliwon untuk menyelamatkan keluarga mereka dari bencana lebih besar.

Sutradara Adhe Dharmastriya menjelaskan, Almarhum bukan hanya film horor yang mengejar ketegangan, tetapi juga sebuah eksplorasi emosional tentang trauma dan hubungan keluarga.

“Kami ingin menghidupkan elemen mistis dari mitos Selasa Kliwon dengan cara yang relatable bagi penonton modern. Film ini menyeimbangkan ketegangan supranatural dengan kedalaman emosi karakter yang berhadapan dengan kehilangan dan ketakutan,” ujarnya. 

Mencerminkan Kearifan Lokal dan Refleksi Kehidupan Modern

Selain menghadirkan elemen horor yang menegangkan, Almarhum juga membawa refleksi mendalam tentang kehidupan modern. Produser Oswin Bonifanz mengungkapkan salah satu pesan utama dari film ini.

“Di era modern ini, banyak orang sibuk mengejar gelar-gelar duniawi, baik itu keprofesian maupun akademik, hingga lupa mempersiapkan diri untuk gelar abadi mereka kelak sebagai almarhum. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan keseimbangan antara pencapaian duniawi dan bekal spiritual,” ungkap Oswin. 

Dimas Aditya, pemeran Wisesa, berbagi pengalamannya selama proses syuting Almarhum. Ia mengatakan, selama proses syuting film tersebut benar-benar mendalam secara teknis dan juga emosional. 

“Ada banyak adegan yang menuntut saya untuk menggali emosi kehilangan dan ketakutan. Selain itu, saya juga belajar banyak tentang tradisi Jawa, khususnya mitos Selasa Kliwon, yang sebelumnya saya hanya tahu secara sepintas. Ini pengalaman yang menantang, tapi sangat memperkaya sebagai aktor,” ujar Dimas. 

Ratu Sofya, pemeran Nuri, juga membagikan pengalaman syutingnya yang ekstrem. Menurut dia, salah satu adegan paling menantang adalah saat dirinya harus dikubur selama 6 jam.

"Kondisinya benar-benar mencekam, tubuh menggigil, napas sesak, dan rasanya tak terlupakan bahkan setelah syuting selesai. Semua itu demi memberikan pengalaman horor yang nyata untuk kalian. Pokoknya wajib banget nonton Almarhum,” kata Ratu. 

Selain Dimas dan Ratu, Almarhum didukung pula oleh deretan aktor berbakat lainnya, seperti Alzi Markers, Nova Eliza, Rukman Rosadi, Rizky Hanggono, Meisya Amira, Gito Gilas, dan Ruth Marini, yang menghadirkan penampilan memukau untuk menghidupkan cerita yang penuh ketegangan. 

Redaktur: Rivaldi Dani Rahmadi

Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.