Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Pangan | Biaya Produksi Kedelai Lokal Sudah Tinggi

Tata Niaga Kedelai Rugikan Petani

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah diharapkan serius mengembangkan kedelai lokal lantaran upaya peningkatan produktivitas kedelai lokal terkesan setengah hati.

JAKARTA - Pengembangan kedelai di dalam negeri tak boleh hanya terbatas di acara seremonial semata, tetapi juga harus punya peta jalan atau roadmap jelas dan terukur. Pemerintah juga harus membatasi impor kedelai yang saat ini unregulated atau tidak diatur.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPW), Dwi Andreas Santosa, mengatakan harga kedelai dalam negeri tetap akan sulit bersaing barang komoditas impor jika pemerintah tidak mencabut Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 133/PMK.011/2013. Permen yang ditandatangani Menkeu pada 3 Oktober 2013 berisi tentang tarif nol persen untuk impor kedelai.

"Saat ini, dua komoditas yang unregulated (tidak diatur) yakni kedelai dan gandum. Akibatnya, petani dalam negeri tidak mau menanam kedelai karena harganya pasti kalah dengan kedelai impor," kata Dwi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (2/6).

Harga kedelai impor sampai di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mencapai 9.900 rupiah per kilogram (kg). Dengan adanya tren penurunan harga kedelai global maka harga kedelai impor bisa turun lagi ke 7.700 rupiah atau bahkan bisa 6.700 rupiah per kg.

Menurutnya, harga tersebut berbanding terbalik dengan produksi lokal. Biaya produksi kedelai lokal sudah tinggi, yakni 10-13 ribu rupiah per kg jika petani menanam di lahan yang disewa, sementara 8-10 ribu rupiah kalau menanam di lahan sendiri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top