Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transportasi Publik l Juni 2019, LRT Jabodetabek Lakukan Uji Coba

Tarif "Light Rail Transit" Bekasi"“Jakarta Rp12.000

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hingga 8 Februari 2019, perkembangan pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I telah mencapai 58 persen.

JAKARTA - Direktur PT KAI Daop I John Roberto mengatakan bahwa kajian keekonomian tarif light rail transit (LRT) dari Bekasi-Jakarta sudah diperhitungkan dengan tarif flat awal 12 ribu rupiah.

Menurut John, pada penghitungan awal, tarif mencapai 30 ribu rupiah untuk ditargetkan kepada masyarakat, namun pemerintah memandang nilai tersebut terlalu tinggi untuk masyarakat.

Namun, setelah dikaji ulang untuk menekan tarif serta mendapat kepastian subsidi, tarif LRT akan dipastikan flat senilai 12 ribu rupiah. Untuk kemudahan masyarakat proses sistem tiketnya akan diintegrasikan dengan penggunaan metode KRL.

Menurutnya, PT KAI sudah berkoordinasi dengan PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) untuk mengintegrasikan operasional pembayaran dengan metode KRL, bahkan akan disinergikan dengan MRT juga.

Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan melakukan uji coba terhadap proyek kereta api ringan atau LRT wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) tahap I. Jika beroperasi tentu akan mempercepat waktu tempuh antara wilayah.

Direktur Operasional II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata menyebutkan, rute yang akan dilakukan uji coba yakni Cawang-Cibubur dan dimulai dari Cibubur-Ciracas. "Saat ini progres pekerjaannya telah mencapai 78,455 persen dan rencananya uji coba digelar antara Juni atau Juli mendatang,"ungkapnya.

Sesuai penugasan Adhi Karya pada Peraturan Presiden No 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana kereta api ringan atau light rail transit (LRT) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) tahap I sejak September 2015 dengan nilai pekerjaan sebesar 22,8 trilliun rupiah (termasuk pajak).

Pundjung Setya Brata menyebutkan bahwa biaya pembangunan LRT Indonesia termurah di dunia.

Berdasarkan data yang ia paparkan, nilai investasi LRT Jabodebek per kilometernya adalah 673 rupiah miliar. Kemudian, ia membandingkan dengan LRT Lahore di Pakistan senilai 797 miliar rupiah, LRT Kelana Jaya, Malaysia senilai Rp817 miliar per km.

Kemudian , LRT Manila Line 7, Filipina per km adalah 903 miliar rupiah, LRT Dubai, Arab Saudi senilai 1.026 miliar rupiah dan LRT, Calgary Kanada adalah 2.197 miliar rupiah.Sedangkan untuk biaya konstruksi pembangunan prasarana kereta, LRT Jabodebek nilai investasinya 513,8 miliar rupiah

Hingga 8 Februari lalu, progres pelaksanaan pembangunan prasaranan LRT Jabodebek tahap I telah mencapai 58 persen. Adapun rinciannya ialah Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur mencapai 78,5 persen, Lintas Pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 46,1 persen, dan Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur 52,8 persen. Targetnya proyek tersebut akan beroperasi pada Maret 2021

Fasilitas Parkir

Diketahui, sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mempertanyakan mahalnya biaya pembangunan LRT di Jakarta. Itu tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan negara lainnya.

Merespon itu, Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas meminta pihak Adhi Karya untuk meniru model pembangunan stasiun Mass Rapid Transit (MRT) di Singapura dalam hal penyediaan fasilitas parkir sepeda.

Bila stasiun LRT terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya dan tersedia fasilitas parkir sepeda maka kehadiran LRT Jabodebek dapat meningkatkan volume pengguna angkutan umum sehingga mengurangi kemacetan di Jakarta. ers/emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top