Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Asumsi Makro 2018 - Akselerasi Ekonomi Dapat Dimulai dari Relaksasi Sisi Perpajakan

Target Pertumbuhan Sangat Ambisius

Foto : ANTARA/Rosa Panggabean/aww/16
A   A   A   Pengaturan Font

Pelebaran defisit fiskal untuk menstimulasi perekonomian belum optimal mendorong kinerja perekonomian.

Jakarta - Target pertumbuhan ekonomi tahun depan dinilai sangat ambisius. Pemerintah diperkirakan kesulitan mencapai target pertumbuhan sebesar 5,4 persen, sesuai asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanjan Negara (RAPBN) 2018. "Target penerimaan dalam RAPBN 2018 sangat ambisius.

Kalau melihat strategi arah kebijakan pajak masih business as usual maka akan kontraproduktif pada perekonomian sehingga mencapai 5,4 persen juga tidak mudah ketika struktur penerimaannya masih sama," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, dalam jumpa pers soal Catatan Kritis RAPBN 2018, di Jakarta, Rabu (18/10).

Enny menjelaskan pelebaran defisit fiskal untuk menstimulasi perekonomian belum optimal mendorong kinerja perekonomian. Hal ini salah satunya disebabkan target penerimaan pajak yang terlalu tinggi. Target pajak yang tinggi dinilai akan mampu menciutkan nyali pelaku usaha dalam melakukan ekspansi, sehingga mengakibatkan perekonomian secara umum stagnan.

Enny juga berpendapat format mengenai arah kebijakan perpajakan masih belum berubah, yaitu cenderung masih mengejar objek pajak yang sudah terdata. Hal tersebut tidak hanya kontraproduktif pada produktivitas sektor riil, tetapi juga memunculkan potensi shortfall (kekurangan) penerimaan yang dapat berimplikasi pada pengetatan anggaran dan tidak optimalnya stimulus fiskal serta menimbulkan risiko peningkatan utang maupun risiko tergerusnya kredibilitas anggaran.

"Ini harus dikalkulasi betul, sejauh mana efektivitas dalam memberikan stimulus fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia. Enny berpendapat upaya akselerasi ekonomi dapat dimulai dari relaksasi sisi perpajakan guna menghindari stagnasi pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top