Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
RAPBN 2025 I Pemerintah Cari Aman dan Tidak Mau Bekerja Keras

Target Pertumbuhan dan Kurs Rupiah Tidak Realistis

Foto : Sumber: Kementerian Keuangan
A   A   A   Pengaturan Font

Guru Besar Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, yang diminta tanggapannya mengatakan beberapa asumsi dasar ekonomi makro tahun 2025 itu tampak terlampau optimis di tengah ketidakpastian yang masih berlanjut.

Pertumbuhan ekonomi, jelasnya, relatif tinggi dibandingkan dengan capaian beberapa tahun terakhir. Pada 2023, Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,05 persen, lebih rendah dari 2022 sebesar 5,31 persen. "Tanpa ada sumber pertumbuhan baru yang lebih resilien terhadap gejolak internal maupun eksternal, berat untuk mencapai target sampai 5,5 persen," jelasnya.

Dengan pelebaran defisit APBN 2025 menjadi 2,45-2,82 persen dari sebelumnya pada 2024 sebesar 2,29 persen maka menjadi indikasi bahwa kemampuan anggaran sebetulnya terbatas.

Aloysius juga melihat kurs rupiah yang diasumsikan di kisaran 15.300-15.900 per dollar AS juga terlalu optimistis. Sebab, belakangan ini nilai tukar rupiah tampak begitu mudah untuk merosot tajam dan masih bertengger di atas 16.000 per dollar AS.

Sementara itu, Guru Besar bidang Manajemen Strategi sekaligus Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Badri Munir Sukoco, yang ditemui mengatakan dengan tingkat pertumbuhan seperti sekarang, mustahil Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045, kecuali semua pihak bergerak mewujudkan kemandirian ekonomi melalui sektor-sektor industri strategis.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top