Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Akses Permodalan

Target Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Diperkirakan Tidak Tercapai

Foto : Istimewa

Deputi Bidang UKM Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini diperkirakan hanya terealisasi sebesar 160 triliun rupiah atau tidak mencapai proyeksi sebelumnya sebesar 190 triliun rupiah. Tidak tercapainya target tersebut sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dalam webinar KUR Klaster dari Desa di Jakarta, Rabu (17/7) mengatakan ada bank yang kesulitan dalam menyalurkan pembiayaan tersebut di tengah pandemi Covid-19 namun ada juga justru tidak mengalami hambatan dan ingin mengambil alih porsi dari bank yang mengalami hambatan itu.

Iskandar mencatat 1 Januari hingga Mei 2020, realisasi KUR mencapai 65,8 triliun rupiah atau baru 34,6 persen dari target 190 triliun rupiah dengan total debitur mencapai 1,94 juta pelaku usaha.

Apabila dirinci lebih lanjut, realisasi penyaluran KUR sektor produksi (non perdagangan) hingga Mei 2020 mencapai 58,24 persen atau masih di bawah target 60 persen.

"Untuk sektor ekonomi, penyerapan KUR paling banyak di sektor perdagangan sebesar 42 persen, kemudian sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 30 persen, sisanya perikanan 2 persen dan industri pengolahan 11 persen," kata Iskandar seperti dikutip Antara.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), jumlah UMKM di Indonesia tahun 2018 mencapai 64,19 juta, sebanyak 63,35 juta di antaranya adalah pelaku usaha mikro.

Iskandar mengungkapkan berdasarkan survei Asosiasi Business Development Services Indonesia April-Mei 2020, Covid-19 memberikan dampak kepada UMKM. Covid menyebabkan 36,7 persen UMKM tidak ada penjualan dan 26,6 persen penjualannya turun lebih dari 60 persen.

Kemudian, sebanyak 15 persen penjualannya turun 31-60 persen dan 14,2 persen penjualannya turun 10-30 persen.

Sedangkan data lainnya menunjukkan penjualannya tetap stabil sebanyak 4,5 persen dan UMKM yang penjualannya meningkat sebanyak 3,6 persen.

Dari survei itu juga disebutkan bahwa sebanyak 92,6 persen UMKM membutuhkan restrukturisasi kredit atau pinjaman.

Pemerintah menargetkan penyaluran KUR tahun 2021 tumbuh 16 persen mencapai 220 triliun rupiah, kemudian tahun 2022 menjadi 250 triliun rupiah, tahun 2023 menjadi 285 triliun rupiah, dan tahun 2024 sebesar 325 triliun rupiah.bud/E-9

Komentar

Komentar
()

Top