Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem l 39 Rumah di Bogor Rusak akibat Hujan Ekstrem

Tanggul Kali Pulo Jebol, Dua RT di Jatipadang Banjir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BMKG menginformasikan cuaca berubah mendadak dari panas ke mendung dan diselingi patir sebagai petanda awal akan terjadi hujan ekstrem.

JAKARTA - Sebanyak dua wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terendam banjir setinggi 50-60 sentimeter akibat tanggul Kali Pulo jebol pada Minggu (13/1).

Badan Penanggulangan Bencana Provinsi (BPBD) DKI Jakarta mencatat air merendam RT 003 dan 004 di wilayah Rukun Warga (RW) 006.

Kedua area itu, BPBD DKI Jakarta menyebutkan terendam air Kali Pulo sekitar pukul 18.30 WIB.

Hingga saat ini, dari informasi yang dilansir BPBD DKI Jakarta, belum ada laporan mengenai korban jiwa ataupun luka-luka akibat insiden tersebut.
Selain itu, pihak BPBD DKI Jakarta menyatakan belum menerima laporan mengenai warga sekitar kejadian yang mengungsi akibat banjir di Jatipadang.

Sebelumnya, tanggul di Kali Pulo pernah jebol pada 2017. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswesan, sempat berencana memperkuat tanggul dan memperlebar saluran sungai tersebut.

Sementara itu, hujan ekstrem dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir, dan angin kencang kembali melanda Kota Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (12/1), menumbangkan sejumlah pohon dan menerbangkan atap rumah warga.

Laporan dari Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, Sabtu, menyebutkan hujan ekstrem disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Tanah Sareal, dan Bogor Barat. Tercatat ada delapan rumah warga di Kelurahan Sukadami, Kecamatan Tanah Sareal, yang atap rumahnya rusak karena diterbangkan angin.

Selanjutnya, sekitar 39 rumah warga rusak pada bagian atapnyadi Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat. "Laporan dari tiap-tiap Polsek tidak ada korban jiwa, hujan ekstrem disertai angin kencang merusak atap rumah warga, dan fasilitas umum seperti masjid," kata Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Yuni Astuti.

Yuni menjelaskan, delapan rumah warga yang rusak atapnya karen ditiup angin berlokasi di Kelurahan Sukadami, Kecamatan Tanah Sareal, tepatnya di RT 03/RW 06. Sedangkan kerusakan cukup banyak terjadi di Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat. Ada tiga RW yang terdampak yakni RW 05 ada 16 rumah, RW 06 ada 15 rumah, dan RW 12 ada delapan rumah.

"Pada umumnya atap rumah warga mengalami kerusakan sedang hingga ringan. Satu fasilitas umum Masjid Al Falak mengalami kerusakan pada kanopi lantai atas ukuran enam kali enam meter," kata Yuni.

Pohon Tumbang

Sementara itu, Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menginformasikan kejadian pohon tumbang di wilayah Sindang Barang Loji, RT 02/RW 01 Kecamatan Bogor Barat. Pohon tumbang jenis trembesi dengan tinggi 20 cm dan diameter 20 cm tumbang menimpa rumah milik Rendy yang dihuni satu kepala keluarga dengan tiga orang jiwa.

Dalam peristiwa tersebut, penghuni rumah dilaporkan mengalami cedera ringan akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk. Pohon tumbang lainnya terjadi di lokasi yang sama, jenis pohon kelapa dengan tinggi 20 cm, dan diameter 30 cm menimpa rumah warga milik Mardani yang dihuni satu kepala keluarga enam orang jiwa. Tidak ada korban jiwa di lokasi ini.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi Kota Bogor sudah normal, tidak lagi diguyur hujan. Hujan ekstrem hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam. Sebelumnya, cuaca di Kota Bogor cukup panas dan terik, sekitar pukul 15.45 WIB mulai gelap dan diselingin petir.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi menginformasikan cuaca berubah mendadak dari panas ke mendung dan diselingi patir sebagai petanda awal akan terjadi hujan ekstrem.

"Jika sudah mendengar suara petir, sebaiknya warga segera mencari tempat berteduh. Hindari berteduh di bawah pohon, dekat papan reklame, dan menghindar dari lapangan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra.

BMKG Stasiun Klimatologi juga memprakirakan hujan ekstrem disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi sampai pertengahan Februari karena saat ini Bogor sudah memasuki puncak musim hujan. emh/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top