Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi I Tak Ada Antisipasi Khusus untuk Varian Baru

Tempat Isolasi Terpadu Tangerang Ditutup

Foto : ANTARA/Azmi Samsul Maarif
A   A   A   Pengaturan Font

Masih disiapkan tempat untuk menampung sekitar 500 kamar di beberapa rumah sakit yang akan jadi tempat perawatan pasien Covid-19.

TANGERANG - Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, secara resmi menutup tempat isolasi terpadu (isoter) di Hotel Yasmin setelah hasil kajian pada kasus aktif Covid-19 terus menurun.
"Hasil pemantauan ini sudah menjadi kajian secara medis secara keseluruhan. Akhirnya kami resmi menutup operasional isoter Hotel Yasmin," kata Zaki di Tangerang, Rabu (15/6).
Ia menerangkan, dengan penutupan operasional isolasi terpadu ini, maka fungsi Hotel Yasmin telah kembali beroperasi sebagai tempat penginapan masyarakat umum. Dengan catatan, panduan resmi terkait penerapan protokol kesehatan di tempat tersebut akan tetap diberlakukan sebagai antisipasi ditemukannya kasus Covid-19.
"Hotel Yasmin sudah dalam kondisi aman dan sehat karena sudah disterilisasi serta dibersihkan," katanya. Ia juga mengatakan, dalam kesiapsiagaan menghadapi masa pandemi, Kabupaten Tangerang tetap menyiapkan tempat isolasi dan perawatan pasien sebanyak 500 unit kamar di seluruh rumah sakit (RS) rujukan. "Kami siapkan tempat untuk menampung sekitar 500 kamar di beberapa rumah sakit yang akan jadi tempat perawatan pasien Covid-19," ujar Zaki.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi, menambahkan sampai saat ini jumlah kasus aktif Tangerang tersisa 98 orang. Rinciannya, 4 pasien dirawat di rumah sakit dan 94 lainnya isolasi mandiri. "Sekarang total kasus aktif tersisa 98 orang. Sebelumnya, pekan lalu hanya 48 orang. Jadi bertambah 50 kasus," tuturnya.
Adapun untuk jumlah total kasus Covid-19 terhitung dari awal pandemi hingga kini tercatat sebanyak 57.496 orang. Rinciannya, 56.965 orang dinyatakan sembuh. Sedangkan jumlah orang meninggal dunia 418 orang.

Tak Khusus
Sementara itu, Zaki Iskandar juga menyebutkan bahwa sejauh ini tidak melakukan langkah penanggulangan khusus dalam menghadapi virus subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang dikabarkan masuk Indonesia. "Jadi, dengan adanya varian baru ini, tidak ada penanggulangan khusus. Karena kalau dari hasil yang terlihat beberapa pekan ini dampaknya kecil," katanya.
Ia mengatakan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah dibanding varian Omicron lainnya yang berdampak lebih pada pasien terkonfirmasi positif. "Walaupun sudah divaksin, juga punya kesempatan tertular kembali. Tapi karena daya imunitas, daya tahan tubuh kuat, efek ke tubuh sangat kecil," katanya.
Lebih jauh Zaki menjelaskan, dengan vaksin penguat dinilai cukup efektif mencegah penularan subvarian baru. Kemudian dapat responsif terhadap proses pemulihan dengan peningkatan imunitas tubuh. "Dengan isolasi mandiri di rumah, empat sampai lima hari, virus ini mudah-mudahan hilang," katanya.
Ahmed Zaki Iskandar menambahkan, meski dampaknya terbilang kecil, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M dan 1D sebagai upaya pencegahan. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril melaporkan jumlah kasus terbaru Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 berjumlah 20 kasus. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top