Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak El Nino - PDAM Tirta Benteng Masih Bisa Salurkan Air Bersih

Tangerang Tambah Biopori Superjumbo

Foto : ANTARA/HO-DLH Tangerang

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Sopian.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Dampak El Nino sudah merambah tanah air. Berbagai daerah mulai kekurangan air atau kekeringan. Untuk mengantisipasi situasi semacam itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang akan menggencarkan membangun biopori superjumbo.

Masyarakat juga secara swadaya diminta ambil bagian. "Caranya dengan membuat biopori di luar rumah masing-masing," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar Sopian, Selasa (8/8). Menurutnya, juga mendorong warga untuk budaya hemat air. Ini juga menjaga ketersediaan air permukiman.

Upaya lain yang juga dapat dilakukan masyarakat adalah membudayakan menanam sebagai cadangan oksigen serta konservasi air seperti dilakukan dinas lingkungan hidup. Saat ini ketersediaan air bersih yang disalurkan PDAM Tirta Benteng masih tersalurkan dengan baik. Namun, dia terus sosialisasi menindak lanjuti imbauan BMKG.

"Kita masifkan sosialisasi dari sekolah melalui program Adiwiyata hingga kampung proklim yang sudah dibentuk di berbagai wilayah," ujarnya. Tihar menyebutkan, Kota Tangerang memiliki dua kolam retensi di RW 08, Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan dan di RW 08 Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci.

Selain itu, sebanyak 1.676 lubang biopori super jumbo telah dibangun di sembilan kecamatan. Kemudian, pada tahun 2023 ini Pemkot Tangerang akan menambah 20 sumur resapan dan 50 biopori super jumbo. Pembangunan sumur resapan dan biopori tersebut akan diprioritaskan di titik-titik rawan banjir.

"Biopori ini kedalamannya satu meter. Lalu, sumur injeksi kedalamannya hingga 40 meter," ujarnya. Camat Pinang, Syarifudin Harja Winata, mengatakan pada tahun lalu telah dbangun 50 titik drainase dan turap, juga dibangun 158 titik pemasangan biopori superjumbo.

Pejabat Madya Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG), BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Tangerang, Maria Evi Trianasari, mengatakan puncak kemarau kering 2023 diprediksi terjadi Agustus hingga awal September. "Fenomena ini pun berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional karena adanya ancaman gagal panen di lahan pertanian tadah hujan," ujar Maria Evi.

Percetakan Digital

Sementara itu, saat ini Pemkot Tangerang juga tengah memiliki kegiatan lain. Salah satunya pelatihan kerja. Ini dilakukan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang. Pendaftaran pelatihan berbasis kompetensi (PBK) Angkatan III ini dibuka 7-11 Agustus untuk kelas desain grafis dan percetakan digital.

Kepala UPT BLK Disnaker Kota Tangerang, Yasin Surya, menuturkan bahwa pelatihan akan dilakukan selama 30 hari mulai 15 Agustus hingga 19 September. Kuota dari tiap kelas sangat terbatas, hanya 20 peserta

"Pelatihan dikhususkan bagi masyarakat yang memiliki KTP Kota Tangerang berusia 18-45 tahun," ujar Yasin. Proses mulai pendaftaran, pelatihan, hingga diberi sertifikat kelulusan gratis.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top