Tangerang Siapkan Diri Hadapi Pancaroba
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie memimpin apel siaga bencana, Sabtu (11/11).
Foto: ANTARA/HO-BPBDTANGERANG - Seluruh jajaran aparat hingga tingkat kewilayahan seperti RT/RW diingatkan selalu siap untuk mengantisipasi terjadinya bencana dampak pancaroba atau peralihan musim kemarau ke hujan.
"Camat, lurah, dan para pengurus RT/RW, agar bersama-sama mengantisipasinya. Bisa dilakukan kegiatan bersih-bersih saluran air," kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dalam keterangan di Tangerang, Minggu.
Benyamin mengatakan potensi bencana saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan di wilayah Tangerang Selatan harus diantisipasi sejak dini. Sebab musim penghujan pada tahun 2023 ini mengalami kemunduran. Hal ini, pernah juga terjadi pada tahun 2019 saat keterlambatan musim hujan.
"Dampak ikutannya adalah banjir besar saat memasuki tahun 2020. Maka itu, seluruh jajaran harus mengantisipasi masalah ini," ujarnya. Benyamin Davnie juga mengingatkan dinas terkait agar terus siaga dalam menanggulangi bencana yang datangnya tidak bisa diprediksi.
Maka, perlu ada koordinasi dan kolaborasi yang baik dalam proses pengurangan risiko bencana di Tangerang Selatan. Sebab pada hakikatnya bencana adalah urusan bersama untuk kemanusiaan.
"Jadi, kita harus selalu waspada dan siap sedia. Sebab hanya dengan kesiapsiagaan dan kerja sama yang baik, kita dapat meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi," kata Benyamin. Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangsel, Sutang, menambahkan BPBD telah menggelar pasukan sebagai titik awal kesiapan penanganan bencana.
"Kami gelar pasukan untuk memastikan kekuatan dalam menangani bencana di Tangerang Selatan. Sampai kini, BPBD masih mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak fenomena El Nino, kemarau panjang, dan kekeringan," katanya.
Pasar Murah
Sementara itu, kalau Tangsel menyiapkan menghadapi pancaroba, sedangkan Kota Tangerang, membuat kebijakan pasar murah untuk menghadapi kondisi harga bahan pokok yang meningkat. Produk yang naik signifikan seperti beras, minyak goreng, gula, cabai, dan daging.
"Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi harga bahan pokok yang trennya melonjak," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Minggu. Dia menjelaskan kenaikan bahan pokok disebabkan berbagai faktor seperti anomali cuaca, kenaikan biaya produksi, masalah distribusi serta kelangkaan barang.
Maka, Pemkot menghadirkan program untuk menekan harga pangan. Dia mengingatkan kenaikan harga bahan pokok dapat menimbulkan masalah ekonomi dan inflasi. Akhirnya akan membebani warga. Apalagi inflasi Kota Tangerang secara umum naik.
Dalam upaya meringankan tekanan inflasi, Pemerintah Kota Tangerang bekerja sama dengan pemangku kepentingan seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar. Programnya antara lain pasar murah dan belanja gampang yang mendatangi 13 kecamatan.
Harapannya, dengan begitu masyarakat tidak kesulitan menemukan bahan pokok yang dibutuhkan. Harganya pun terjangkau," katanya.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 3 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 4 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik
Berita Terkini
- Wamendagri Pantau Harga Tiket Pesawat di Papua Pegunungan
- Khawatir Berat Badan Naik Saat Libur Panjang? Begini Cara Menyiasatinya
- KKP Tegaskan PNBP Perikanan untuk Bantu Nelayan Kecil
- Komisi III DPR Sampaikan Catatan Akhir Tahun Kinerja 2024: Terima 469 Aduan, Polri Paling Responsif
- Polisi Selidiki Kasus Suami Bunuh Istri di Banyumas