Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kegiatan Kulturasi - Sarana Edukasi Generasi Penerus Bangsa

Tangerang Selenggarakan Festival Budaya

Foto : ANTARA

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rizal Ridollah memberikan sambutan pada acara Festival Budaya 2022 di Gedung Seni Budaya Kota Tangerang, Rabu (14/12).

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang menggelar "Festival Budaya 2022" sebagai ajang interaksi antarbudayawan, hiburan bagi masyarakat, dan edukasi pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Rizal Ridollah, Rabu (14/12), mengatakan Festival Budaya kembali digelar setelah vakum dua tahun karena pandemi.

"Kami juga ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa Kota Tangerang memiliki Gedung Seni Budaya. Festival berlangsung dua hari. Semua acara difokuskan di Gedung Seni Budaya," katanya. Rizal menuturkan kegiatan ini juga sebagai bentuk mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa dan siswi Kota Tangerang. Selain itu, agar mereka sebagai penerus bangsa dapat melestarikan budaya-budaya Indonesia.

"Ini memang salah satu cara untuk mengenalkan budaya-budaya kepada anak-anak sekolah. Makanya, kami mengundang mereka juga untuk hadir di sini sehingga mereka kenal dengan seni dan juga budaya dari daerah mereka dan juga daerahlainnya," kata dia.

Dalam festival ini juga ada beberapa perlombaan dan penampilan-penampilan dari berbagai daerah, di antaranya Tari Tokecang, Tari Topeng, Kecapi, Reog Ponorogo, wayang kulit, wayang orang, dan silat. Selain itu, digelar berbagai stan, seperti geraiUMKM dan kebudayaan seperti Museum Prabu Siliwangi dari Sukabumi.

Festival Kopi

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lebak juga menggelar festival. Kali ini Lebak menggelar Festival Kopi selama lima hari, 14-19 Desember guna mendorong peningkatan ekonomi petani dan pelaku usaha. "Penyelenggaraan festival kopi itu untuk memotivasi pelaku usaha dan petani, sehingga dapat mendongkrak omzet pendapatan ekonomi," kata Kepala Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Abdul Waseh, di Lebak, Rabu (14/12).

Festival kopi yang dilaksanakan di Alun-alun Timur Rangkasbitung menampung 40 stanuntuk pelaku usaha kopi. Selama ini, pencinta kopi Indonesia cukup banyak dan menjadi pangsa pasar petani dan pelaku usaha. Abdul mengemukakan, produksi kopi yang dikembangkan petani Kabupaten Lebak cukup besar. Ini dapat menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Saat ini juga pelaku usaha kopi Lebak tumbuh dan berkembang, sehingga mampu menyerap tenaga kerja lokal," ucapnya. Sebetulnya, tambah Abdul, Kabupaten Lebak ke depan bisa menjadi sentra penghasil kopi terbesar Indonesia.

Sebab hal ini didukung lahan luas seperti di Kecamatan Sobang, Cibeber, Cilograng, Panggarangan, Cigombong, Cilograng, Cihara, dan Bayah. Kemudian, Cimarga, Muncang, Leuwidamar, Cileles, Sajira, Banjarsari, Gunungkencana, Cijaku dan Malingping.

Ia memaparkan, untuk produksi kopi di atas 600 meter permukaan laut, kebanyakan jenis kopi Robusta. Kalau di bawah 600 meter jenis kopi Arabika. Namun, jika kopi dipasok ke Rangkasbitung, maka jenis kopinya bercampur Robusta dan Arabika.

Menurutnya, petani diharapkan dapat memilah-milah antara kopi Robusta dan Arabika, sehingga dapat meningkatkan mutu. "Dengan Festival Kopi diharapkan industri kopi semakin berkembang. Nanti didiskusikan bagaimana petani dapat meningkatkan kualitas," katanya.

Sementara itu, Bili (30) perajin kopi Leuit Badui mengatakan telah membuka usaha kopi sejak tahun 2016 hingga kini tetap eksis. Dia bisa meraup keuntungan bersih 10 juta/bulan. Menurut dia, produksi kopi Leuit Badui didatangkan dari petani lokal, sehingga bisa membantu pendapatan ekonomi mereka.

"Kami bersyukur dengan mengikuti Festival Kopi ini bisa memperluas pasar. Kami juga berharap dapat meningkatkan omzet," kata Bili.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top