Tak Kenal Lelah, Pasukan Yontaifib dan Denjaka Cari Korban dan Serpihan Sriwijaya Air

JAKARTA - Meski didera ombak, diterpa sengatan matahari, tanpa kenal lelah para prajurit TNI AL dari Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) terus bergerak mencari korban dan puing pesawat. Dari pagi, hingga sore mereka tanpa lelah mencari.

Menurut Komandan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Danyontaifib 1 Mar) Letkol Mohammad Abdilah, dalam keterangan persnya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (13/1), saat pagi, ada 8 tim penyelam yang terdiri dari 4 tim penyelam Yontaifib 1 Mar dan 4 tim penyelam Denjaka yang diterjunkan dalam pencarian di perairan Kepulauan Seribu.

Letkol Mohammad Abdilah menjelaskan, seperti pada hari Senin (11/1) misalnya, pencarian dilakukan dengan tiga metode pencarian. Tiga model pencarian itu yakni metode circle, metode kipas, dan metode sisir dengan titik kordinat yang sudah ditentukan.

"Kami bersama dengan tim gabungan Denjaka terus melakukan pencarian korban serta puing-puing pesawat Sriwijaya Air," katanya.

Pada akhirnya, pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan Denjaka dan Yontaifib 1 Mar TNI AL serta dari unsur lainnya, berhasil menemukan black box. Black box pesawat ditemukan, setelah didapat indikasi posisi kotak hitam itu dengan menggunakan alat pinger finder yang di turunkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Halaman Selanjutnya....