Tak Kenal Kata "Menyerah"
Dia memaparkan perilakuperilaku yang kurang baik dari kalangan internal JRP, baik oleh staf ataupun instruktur, semakin membuatnya ahli dalam membidangi SDM. "Kendala yang muncul sama sekali tidak membuat kami terpuruk ataupun mental down. Justru yang kami pertanyakan, banyak perusahaan saat menggunakan jasa pelatihan pengembangan SDM, tidak lebih dahulu mempelajari latar belakang pengajarnya. Bagaimana agent of change akan
bisa mewujudkan human capital yang berintegritas kalau narasumbernya tidak jelas. Inilah kegagalan kualitas SDM di banyak perusahaan karena role model-nya saja tidak patut ditiru," kata dia.
Indayati berharap, keberadaan JRP di Indonesia dapat memberikan sumbangan dalam membentuk human capital bangsa. "Sekarang lazim disebut ikut berperan dalan revolusi mental manusia-manusia Indonesia," pungkasnya. selocahyo/AR-2
Komentar
()Muat lainnya