Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
IHSG Berakhir Menguat Dicky Sumarsono, CEO Azana Hotels and Resort Management

Tak Henti Ciptakan Terobosan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Namun, saat periode awal, lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti pada 1994 itu mengakui banyak tantangan yang dihadapi, terutama meraih kepercayaan investor ataupun mitra bisnis. Terlebih lagi, Azana belum banyak mengelola hotel sehingga belum ada pembuktian. Bahkan, saat itu, bisnis hotel belum booming seperti sekarang ini.

"Jadi, masih sulit memberikan pemahaman tentang bisnis hotel dan pada tahun tersebut investors belum banyak yang paham tentang adanya budget hotel dengan investasi yang ringan dan cepat balik modal," jelas pria yang kini tengah menyelesaikan program doktoral di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta kepada Koran Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, keterbatasan modal dan sumber daya manusia (SDM) turut mewarnai masa-masa sulit perkembangan bisnis Azana di periode awal. Dengan modal pas-pasan, Dicky saat itu hanya mempunyai satu karyawan, yaitu seorang administrasi.

Namun, semua keterbatasan tersebut tak menyurutkan pebisnis yang kini tinggal di Solo itu menyerah begitu saja. Dengan gigih dan pantang menyerah, pria yang menyandang sertifikat paling bergengsi di dunia perhotelan, Certified Hotel Administrator (CHA) dari American Hotel & Lodging Educational Institute di Amerika Serikat (AS) itu terus menciptakan berbagai terobosan.

Kota kedua ataupun ketiga dipilihnya untuk terus melakukan ekspansi bisnisnya. Dia beralasan, langkah itu untuk menghindari persaingan langsung atau head-to-head dengan pemain besar. Apalagi, kota-kota tersebut selama ini belum dilirik para pemain besar.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top