Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tahun 2020 Kerugian Akibat Macet ibukota Meningkat 6,5 Kali

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Intelligent Transport System (ITS) Indonesia memperkirakan kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jakarta bakal menyentuh angka US$ 6,5 miliar pada 2020 mendatang. Nilai tersebut meningkat 6,5 kali lipat dibandingkan kerugian dampak macet di Ibu Kota pada 2010 lalu senilai US$1 miliar.

Presiden ITS Indonesia Noni Purnomo mengungkapkan, sekarang ini, kecepatan rata-rata kendaraan di Jakarta pada saat sibuk hanya mencapai 10 km per jam. Angka kecepatan itu telah mengalami penurunan setiap tahunnya sejak 10 tahun lalu.

"Kota Jakarta diprediksi mengalami kemacetan total pada 2022 apabila tidak ada langkah-langkah komprehensif dalam menata ekosistem transportasi perkotaan," kata Noni pada International ConferenceITS di Jakarta, Selasa (21/11).

‎Iamenambahkan, jika tidak ada perbaikan kondisi, pada 2020 nanti, kerugian kemacetan di Jakarta bisa mencapai US$ 6,5 miliar atau sekitar Rp 84,5 triliun (kurs Rp 13.000/Dolar AS).. ‎Berbagai upaya penanganan masalah-masalah transportasi memang telah dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha. Tapi, hal itu masih bersifat adhoc dan sporadis sehingga masih belum dapat menjawab tantangan yang menyeluruh.

‎"Solusi untuk permasalahan transportasi perkotaan di antaranya adalah pengembangan transportasi publik terintegrasi yang nyaman dan mudah diakses oleh masyarakat lebih luas, serta pemanfaatan teknologi untuk menunjang sarana dan prasarana pengelolaan operasional transportasi," katanya.

Noni mengatakan integrasi transportasi publik yang dimaksud meliputi integrasi infrastruktur, integrasi informasi, integrasi tarif, dan integrasi pembayaran.

‎"Saat ini dengan tren teknologi yang berkembang, sangat dimungkinkan untuk mencari informasi rute perjalanan, pilihan moda transportasi, estimasi waktu perjalanan, estimasi biaya, sekaligus melakukan transaksi pembayaran cukup dengan satu aplikasi di ponsel saja. Hal tersebut salah satu contoh teknologi dapat digunakan untuk mendukung terwujudnya transportasi yang lebih baik," katanya. mza

Komentar

Komentar
()

Top