Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tahukah Kamu Hari Kesehatan Ternyata Pertama Dicetuskan di Yogyakarta

Foto : Istimewa

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi saksi hidup lahirnya Hari Kesehatan Nasional.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Ternyata Hari Kesehatan Nasional 12 November pertamakali dicetuskan di Yogyakarta dan ada hubungannya dengan demam malaria yang banyak menjangkiti masyarakat pada tahun 1950-an. Simak kisah selengkapnya.

Adalah Eyang Soegijo Saputro, salah satu putra terbaik DIY yang turut menjadi saksi sejarah lahirnya Hari Kesehatan Nasional yang tercetus di Yogyakarta mendapatkan kunjungan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Minggu (14/11).

Eyang Soegijo beserta Eyang Putri berkenan menerima kunjungan Menkes Budi beserta Ibu di kediaman beliau di Gondokusuman, Yogyakarta.

Jagaddhito Prabukusumo, cucu Eyang Soegijo yang mendampingi pertemuan Eyang dengan Menkes mengungkapkan, kunjungan sang Menkes dimaksudkan untuk lebih memahami asal muasal tercetusnya Peringatan Hari Kesehatan Nasional setiap tanggal 12 November.

Seperti diketahui bersama, saat ini hanya tinggal Eyang Soegijosatu-satunya saksi hidup atas lahirnya peringatan hari kesehatan yang tercetus di Yogyakarta tersebut.

Menurut Jagaddhito, Menkes Budi lebih banyak mendengar penuturan Eyang terkait dengan lahirnya Hari Kesehatan Nasional. Karena memang, Menkes ingin lebih memahami seperti apa kondisi kesehatan masyarakat dulu dibandingkan dengan saat ini.

Muasal peringatan HKN memang berasal dari DIY. Mengingat dahulu, penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah malaria. DIY menjadi salah satu daerah yang terdampak penyakit ini, hingga dibentuklah Komando Pembasmi Malaria dengan Eyang Soegijo muda sebagai komandannya.

"Hari Kesehatan Nasional sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari Yogyakarta karena asal muasal dari kegiatan nasionalisme ini dari Yogyakarta. Eyang yang mengusulkan peringatan tersebut kepada Menteri Kesehatan saat itu. Beliau juga yang mendampingi Presiden Soekarno untuk mengunjungi Kalasan, tempat di mana banyak masyarakat terjangkit. Itu terjadi pada 12 November 1959," papar Jagaddhito.

Eyang Soegijo yang masih bugar dan memiliki ingatan tajam pada usia 91 tahun ini, menurut Jagaddhito, banyak memberikan wejangan dan doa kepada Menkes Budi. Dirinya mewanti-wanti agar Menkes Budi memprioritaskan kesehatan masyarakat di atas apapun.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top